Infolamongan.id – Aktivis sosial dan tokoh komunitas Yak Widhi Lamongan akhirnya buka suara setelah muncul berbagai tudingan di media sosial terkait dugaan ziarah fiktif, kerusakan mobil, hingga penyalahgunaan bantuan sosial yang sempat viral beberapa waktu terakhir.
Melalui pernyataan resmi yang dibagikan ke publik pada Jumat (18/7/2025), Yak Widhi menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas keterlambatannya merespons isu yang berkembang. Ia mengaku baru sempat menanggapi karena padatnya aktivitas pribadi dan sosial, termasuk menghadiri konser, sesi rekaman, dan pekerjaan lainnya.
“Maaf dulurku, kemarin aku full sibuk banget. Baru bisa jawab hari ini,” ujar Yak Widhi.
Tuduhan Mobil Rusak dan Ziarah Fiktif
Salah satu isu yang mencuat adalah dugaan penggunaan kendaraan milik orang lain tanpa tanggung jawab dan kegiatan ziarah yang dinilai tidak sesuai rencana.
Menanggapi hal itu, Yak Widhi menjelaskan bahwa kendaraan yang dimaksud memang sudah dalam kondisi rusak sejak awal dan hal itu dapat dibuktikan melalui rekaman CCTV parkiran Plaza Lamongan. Ia juga menegaskan bahwa seluruh biaya terkait konsumsi dan logistik selama kegiatan telah ditanggung pribadi.
“Uangnya sudah saya transfer, bahkan makan dan lain-lain saya yang bayari. Saya tidak pernah perhitungan,” tegasnya.
Soal Konflik Pribadi dengan Bu Irma
Yak Widhi juga menjelaskan adanya konflik pribadi dengan seorang individu bernama Bu Irma, yang menurutnya sempat membawa mobil pribadinya tanpa izin dan menimbulkan ketegangan.
“Bu Irma adalah pasien saya, minta bantuan cari suami. Mengaku janda, ternyata ada seseorang yang mengaku sebagai suaminya dan justru meneror saya,” ungkapnya.
Dalam pernyataannya, Yak Widhi menyebut telah memaafkan Bu Irma karena tidak tega untuk membawa masalah tersebut ke ranah hukum meskipun sempat mengancam akan melapor ke polisi.
Ziarah Religi Diundur dan Tetap Dilaksanakan
Menanggapi isu ziarah fiktif, Yak Widhi menegaskan bahwa kegiatan wisata religi ke Madura bukan dibatalkan, melainkan diundur pelaksanaannya menjadi tanggal 6 September 2025 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Jadwal ini menurutnya telah diumumkan secara terbuka.
Siap Terima Kritik, Tegas terhadap Isu Jamula
Dalam penutup pernyataannya, Yak Widhi menegaskan bahwa sebagai aktivis sosial, ia siap menghadapi berbagai konsekuensi atas upayanya membantu masyarakat, termasuk menghadapi orang-orang yang menurutnya memiliki karakter “ruwet” dan “memanfaatkan”.
“Sudah saya niati membantu orang-orang susah dan ruwet. Kalau orang lain biasanya menghindari masalah, saya siap menerimanya,” ungkapnya dengan tegas.
Yak Widhi juga menyinggung soal sikap terbukanya terhadap kritik, berbeda dengan pihak lain yang disebutnya enggan menjawab pertanyaan publik soal program Jamula maupun janji kampanye yang belum ditepati.
“Kalau saya siap jawab dan menerima kritik. Monggo, bisa ketemu saya kapan saja, saya terbuka,” pungkasnya.