Infolamongan.id – Suasana tenang Desa Sumberagung, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, mendadak berubah mencekam pada Kamis pagi (2/10/2025). Warga desa dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat pria yang diduga kuat melakukan gantung diri di dalam toilet sebuah rumah kosong yang telah puluhan tahun tidak dihuni. Penemuan tragis ini sontak menyebar cepat, membuat warga sekitar berkerumun dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.
Peristiwa ini pertama kali terungkap sekitar pukul 07.30 WIB ketika seorang warga yang melintas di depan rumah kosong tersebut mencium bau tidak sedap. Setelah memeriksa lebih dekat, warga tersebut melihat sosok mayat tergantung di dalam toilet melalui jendela yang pecah. Dia langsung berteriak memanggil tetangga sekitar dan melaporkan ke aparat desa.
Respon Cepat Aparat Kepolisian
Merespon laporan warga, petugas dari Polsek Mantup bersama tim Inafis (Identifikasi dan Afdeling) Polres Lamongan dengan sigap mendatangi lokasi kejadian perkara (TKP). Setibanya di lokasi, petugas langsung melakukan olah TKP secara menyeluruh untuk mengumpulkan barang bukti dan mengamankan lokasi.
Garis polisi dipasang di sekeliling area rumah kosong tersebut untuk mencegah kerumunan warga yang penasaran dan menjaga agar proses investigasi berjalan lancar. Proses olah TKP berlangsung selama kurang lebih empat jam, dengan petugas berhati-hati mengumpulkan setiap potensi barang bukti yang dapat mengungkap identitas korban dan motif di balik tragedi ini.
Identitas Korban Masih Misterius
Hingga berita ini diturunkan, identitas korban masih dalam proses pendalaman oleh pihak kepolisian. Upaya identifikasi intensif terus dilakukan untuk mengungkap siapa sebenarnya pria malang tersebut. Petugas telah mengambil sidik jari dan memeriksa barang-barang yang ditemukan di sekitar korban untuk melacak identitasnya.
Kapolsek Mantup, Iptu Budi Santoso, S.H., ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tragis tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan mendalam. Untuk sementara, kami menduga ini kasus bunuh diri, namun segala kemungkinan masih kami selidiki,” ujar Iptu Budi dengan hati-hati.
Korban Diduga Warga Surabaya
Gunawan (45), salah seorang warga Desa Sumberagung yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian, mengungkapkan bahwa korban bukanlah warga asli desa mereka. “Korban itu warga Surabaya, bukan orang sini,” ujarnya kepada awak media yang meliput kejadian tersebut.
Menurut Gunawan, korban terakhir terlihat di sekitar lokasi pada Selasa (30/9) sore. “Saya lihat orang itu mondar-mandir di depan rumah kosong itu dua hari lalu. Tapi saya kira dia hanya orang lewat, tidak menyangka akan terjadi begini,” kenang Gunawan dengan wajah penuh penyesalan.
Kondisi Rumah Kosong yang Mengerikan
Gunawan juga memberikan informasi tambahan mengenai kondisi rumah tempat ditemukannya mayat tersebut. Menurutnya, rumah itu sudah lama kosong dan tidak berpenghuni selama puluhan tahun. “Itu rumah kosong, sudah puluhan tahun tidak ditempati oleh siapa pun,” terangnya.
Rumah yang terletak di Jalan Desa Sumberagung RT 05 RW 02 tersebut memang dikenal angker oleh warga setempat. Kondisinya yang rusak berat, atap yang bocor di berbagai bagian, dan tanaman liar yang tumbuh subur di halaman, menambah kesan seram. Banyak warga yang sengaja menghindari melewati rumah tersebut, terutama pada malam hari.
Proses Evakuasi yang Memakan Waktu
Proses evakuasi jenazah memakan waktu cukup lama karena petugas harus berhati-hati dalam menurunkan korban dari tali gantungan. Tim Inafis terlebih dahulu mendokumentasikan seluruh kondisi TKP dari berbagai sudut sebelum jenazah diturunkan.
Sekitar pukul 11.30 WIB, jenazah berhasil dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamongan untuk dilakukan autopsi. “Kami perlu autopsi untuk memastikan penyebab kematian dan mengumpulkan data lain yang dapat membantu penyelidikan,” jelas Iptu Budi.
Dampak Psikologis terhadap Warga
Peristiwa tragis ini memberikan dampak psikologis yang cukup besar bagi warga Desa Sumberagung. Banyak warga, terutama anak-anak dan kaum ibu, yang merasa trauma. “Kami sangat terkejut. Desa kami biasanya aman dan tenang, tiba-tiba terjadi peristiwa mengerikan seperti ini,” ujar Siti (38), warga yang rumahnya hanya berjarak 50 meter dari lokasi kejadian.
Kepala Desa Sumberagung, Slamet Widodo, S.Sos., mengaku akan memberikan pendampingan psikologis bagi warga yang membutuhkan. “Kami akan berkoordinasi dengan Puskesmas Mantup untuk memberikan trauma healing bagi warga, terutama anak-anak,” ujarnya.
Penyelidikan Berkelanjutan
Penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap motif di balik tragedi ini. Beberapa hipotesis sedang dikembangkan, termasuk masalah ekonomi, tekanan mental, atau kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain. “Kami masih menelusuri latar belakang korban dan alasan dia memilih lokasi tersebut untuk mengakhiri hidup,” tambah Kapolsek Mantup.
Polisi juga memeriksa sejumlah saksi yang mungkin melihat atau mengetahui sesuatu tentang korban. “Kami berharap ada warga yang bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang aktivitas korban sebelum meninggal,” imbau Iptu Budi.
Peringatan untuk Masyarakat
Menyikapi peristiwa ini, Kapolres Lamongan melalui Kasat Reskrim, AKP Rudi Hartono, S.H., mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan segera melaporkan hal-hal mencurigakan. “Masyarakat diharapkan aktif membantu kami dengan melaporkan aktivitas mencurigakan, termasuk orang-orang tidak dikenal yang berada di lingkungan mereka,” pesannya.
Dia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan mental. “Jika ada warga yang mengalami tekanan atau masalah berat, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Masalah apapun pasti ada solusinya,” tambah AKP Rudi.
Proses Identifikasi Lanjutan
Tim Inafis Polres Lamongan masih bekerja untuk mengidentifikasi korban secara lengkap. Beberapa metode identifikasi dilakukan, termasuk pemeriksaan dental, pencocokan sidik jari, dan penelusuran barang bukti yang ditemukan di TKP.
“Kami berusaha mengidentifikasi korban secepat mungkin agar keluarga bisa segera memproses pemakaman. Ini juga penting untuk kelanjutan penyelidikan,” ujar salah seorang anggota Tim Inafis yang tidak ingin disebutkan namanya.
Penutupan Lokasi Sementara
Usai proses olah TKP, rumah kosong tersebut ditutup sementara dengan segel polisi. Warga diimbau untuk tidak mendekati lokasi sampai penyelidikan dinyatakan selesai. “Kami pasang segel dan akan rutin patroli di sekitar lokasi. Masyarakat diharap menghormati proses hukum yang berlangsung,” imbau Iptu Budi.
Dengan masih berlangsungnya penyelidikan mendalam, diharapkan misteri di balik tragedi mengerikan di Desa Sumberagung ini dapat segera terungkap, memberikan kejelasan bagi masyarakat dan keluarga korban.