Lamongan Raih Juara 1 Penamaan Rupabumi 2025: Kunci Pembangunan Berbasis Data Spasial yang Terintegrasi

Infolamongan.id – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan. Pada peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, Minggu (12/10/2025), Lamongan dianugerahi penghargaan sebagai Juara 1 dalam kompetisi penamaan rupabumi tahun 2025. Penghargaan prestisius ini diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kepada Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, dalam sebuah upacara kenegaraan yang khidmat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Penghargaan ini bukan sekadar piagam atau piala semata, melainkan sebuah pengakuan atas komitmen dan konsistensi Lamongan dalam membangun sistem administrasi dan perencanaan pembangunan yang berbasis data geospasial yang akurat. Keberhasilan ini menegaskan posisi Lamongan sebagai salah satu daerah pelopor dalam implementasi sistem informasi nama rupabumi di tingkat nasional.

SINAR BIG: Jantung dari Keberhasilan Lamongan

Kunci kesuksesan Lamongan dalam meraih penghargaan ini terletak pada keseriusannya dalam menelaah dan menginput data nama rupabumi ke dalam aplikasi SINAR (Sistem Informasi Nama Rupabumi) yang dikembangkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Aplikasi ini berfungsi sebagai repositori nasional untuk semua nama geografis di Indonesia, mulai dari nama desa, sungai, gunung, jalan, hingga fitur geografis lainnya.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, dalam pernyataannya usai menerima penghargaan, menyampaikan bahwa pencapaian ini adalah buah dari kerja keras tim dan kolaborasi antar dinas. “Penghargaan ini adalah bukti bahwa Lamongan tidak main-main dalam membangun sistem administrasi yang akurat dan terpercaya. SINAR BIG telah menjadi alat yang sangat efektif untuk menstandarisasi penamaan rupabumi di seluruh wilayah Kabupaten Lamongan,” ujar Bupati yang akrab disapa Pak Yes ini.

Hingga saat ini, Lamongan telah berhasil menginput sebanyak 10.687 data rupabumi ke dalam sistem SINAR. Angka yang cukup signifikan ini menunjukkan cakupan dan kedalaman pendataan yang telah dilakukan. Namun, perjalanan masih panjang. Target yang dicanangkan adalah mencapai 46.110 data, yang berarti masih ada sekitar 26.423 data lagi yang perlu diselesaikan.

Dampak Strategis Penamaan Rupabumi bagi Pembangunan Daerah

Penamaan rupabumi mungkin terdengar seperti hal yang sepele, namun sebenarnya memiliki dampak yang sangat signifikan dan multidimensi bagi pembangunan sebuah daerah. Setidaknya ada empat aspek utama yang langsung merasakan dampak positif dari standardisasi penamaan rupabumi ini.

Pertama, aspek administrasi dan pelayanan publik. Dengan adanya penamaan rupabumi yang standar dan terverifikasi, proses pelayanan publik menjadi lebih efisien. Masyarakat kini memiliki alamat resmi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini memudahkan dalam berbagai urusan administratif, seperti pembuatan KTP, KK, sertifikat tanah, hingga pengurusan perizinan usaha. “Dulu sering terjadi kebingungan dalam penulisan alamat, terutama di daerah pedesaan. Sekarang dengan sistem yang terstandarisasi, semua menjadi lebih jelas dan terstruktur,” jelas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lamongan.

Kedua, aspek sosial-budaya. Penamaan rupabumi yang baik dapat melestarikan kearifan lokal dan sejarah suatu daerah. Banyak nama tempat di Lamongan yang mengandung nilai historis dan filosofis yang dalam. Dengan mendokumentasikannya secara resmi melalui SINAR, warisan budaya ini dapat terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. “Setiap nama desa, sungai, atau bukit di Lamongan punya cerita dan maknanya sendiri. Dengan mendata secara resmi, kita sekaligus melestarikan identitas budaya kita,” tutur seorang budayawan Lamongan.

Ketiga, aspek ekonomi. Data rupabumi yang akurat menjadi fondasi penting bagi pengembangan ekonomi daerah. Para investor dapat dengan mudah mengidentifikasi lokasi usaha, pemerintah dapat merencanakan pembangunan infrastruktur dengan tepat, dan sektor pariwisata dapat berkembang dengan pemetaan destinasi yang jelas. “Untuk menarik investasi, kita butuh data yang akurat. Investor tidak akan mau berinvestasi di tempat yang tidak jelas alamat dan batas-batas wilayahnya,” papar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lamongan.

Keempat, aspek lingkungan dan tata ruang. Data rupabumi menjadi dasar yang crucial dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), baik di tingkat kabupaten maupun desa. Dengan pemetaan yang akurat, pembangunan infrastruktur dapat direncanakan dengan lebih presisi, pengelolaan sumber daya alam menjadi lebih optimal, dan mitigasi bencana dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Integrasi dengan Perencanaan Pembangunan

Salah satu keunggulan dari sistem penamaan rupabumi ini adalah kemampuannya untuk terintegrasi dengan berbagai sistem perencanaan pembangunan lainnya. Data dari SINAR dapat dijadikan basis untuk penyusunan RTRW, perencanaan infrastruktur, hingga penataan ruang di tingkat desa dan kelurahan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lamongan menjelaskan, “Dengan data rupabumi yang akurat, kita dapat melakukan perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran. Misalnya, dalam perencanaan jalan, kita tahu persis titik start dan finish-nya, termasuk penamaan jalan tersebut. Dalam pembangunan infrastruktur publik, kita bisa menentukan lokasi yang paling strategis.”

Integrasi ini juga mendukung implementasi Sistem Informasi Geografis (SIG) di berbagai dinas. Dinas Kesehatan, contohnya, dapat memetakan penyebaran fasilitas kesehatan; Dinas Pendidikan dapat merencanakan pembangunan sekolah baru berdasarkan sebaran penduduk; dan Dinas Perhubungan dapat mengoptimalkan rute angkutan umum.

Dukungan untuk Edukasi dan Riset Akademik

Di luar aspek pemerintahan dan pembangunan, data rupabumi yang terstandarisasi juga membuka peluang besar bagi dunia pendidikan dan riset. Para akademisi dan peneliti kini memiliki data yang reliable untuk berbagai studi, mulai dari penelitian linguistik tentang nama-nama tempat, studi geografis tentang karakteristik wilayah, hingga penelitian sosial tentang hubungan antara masyarakat dengan lingkungannya.

Beberapa universitas di Jawa Timur telah mulai memanfaatkan data SINAR untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat. “Data rupabumi dari SINAR sangat valuable untuk penelitian kami tentang toponimi (studi tentang nama tempat) di Jawa Timur. Lamongan menjadi contoh terbaik dalam penyediaan data yang komprehensif,” ungkap seorang dosen Universitas Negeri Surabaya yang sedang meneliti toponimi di wilayah Lamongan.

Roadmap ke Depan: Menuju Target 46.110 Data

Meski telah meraih prestasi sebagai Juara 1, Pemerintah Kabupaten Lamongan tidak berpuas diri. Masih ada target ambisius yang harus dicapai, yaitu menyelesaikan input data hingga 46.110 data rupabumi. Untuk mencapai target ini, beberapa strategi telah disusun.

Pertama, penguatan kapasitas tim di tingkat kecamatan dan desa. Mereka akan diberikan pelatihan intensif tentang teknik pendataan dan input data ke sistem SINAR. Kedua, kolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk akademisi, komunitas, dan masyarakat umum, untuk melengkapi data yang masih kurang. Ketiga, integrasi dengan sistem informasi lainnya yang sudah ada, seperti Sistem Informasi Desa, untuk menghindari duplikasi pekerjaan.

“Kami targetkan dalam dua tahun ke depan, semua data rupabumi di Lamongan sudah terekam dengan baik dalam sistem SINAR. Ini adalah komitmen kami untuk membangun Lamongan yang lebih terstruktur dan terencana,” tegas Bupati Yuhronur Efendi.

Inspirasi bagi Daerah Lain

Keberhasilan Lamongan dalam penamaan rupabumi ini patut menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Dalam era digital dan informasi seperti sekarang, data yang akurat dan terstandarisasi adalah kunci dari pembangunan yang efektif dan efisien.

Penghargaan Juara 1 Penamaan Rupabumi 2025 ini bukanlah titik akhir, melainkan sebuah milestone dalam perjalanan panjang Lamongan menuju pembangunan berbasis data yang komprehensif. Dengan fondasi data spasial yang kuat, Lamongan sedang mempersiapkan diri untuk lompatan-lompatan pembangunan yang lebih besar di masa depan, menuju Lamongan yang lebih sejahtera, tertata, dan berdaya saing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *