Kodim 0812 Lamongan Gelar Rakor Percepatan Pembangunan KDKMP: Membangun dari Hati untuk Warga Desa

Infolamongan.id – Di tengah hiruk-pikuk target dan indikator pembangunan daerah, Ruang Data Makodim 0812 Lamongan memancarkan cahaya berbeda. Ruangan itu menjadi saksi bisu sebuah pertemuan yang tidak sekadar berisi laporan dan presentasi birokrasi, melainkan pertemuan yang dijiwai oleh semangat kebersamaan dan komitmen tulus. Rapat Koordinasi (Rakor) yang dipimpin langsung oleh Dandim 0812 Lamongan, Letkol Inf Deni Suryo Anggo Digdo, bersama para Babinsa dan perangkat desa ini merupakan wujud nyata dari sebuah filosofi “membangun dari hati” untuk mempercepat pembangunan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di seluruh penjuru Lamongan.

Suasana yang tercipta bukanlah suasana formal dan kaku, melainkan sebuah gelora gotong royong. Di balik kerapian seragam dinas, Letkol Inf Deni Suryo Anggo Digdo menghadirkan gaya kepemimpinan yang humanis dan penuh empati. Pembicaraannya tidak hanya berputar pada angka, target fisik, dan infrastruktur, tetapi lebih mendalam, menyentuh tentang nyawa, harapan, dan kehidupan riil warga desa yang menjadi tujuan akhir dari semua upaya ini. Bagi sang Komandan, KDKMP bukan sekadar proyek pembangunan gudang atau gerai, melainkan sebuah pondasi strategis untuk mengokohkan ketahanan ekonomi di level akar rumput.

KDKMP: Titipan Harapan yang Diemban Bersama

“Dandim Deni”, sapaan akrabnya, membuka rakor dengan kata-kata yang menyentuh relung hati setiap peserta. “KDKMP ini adalah titipan harapan masyarakat desa. Kita di sini, Babinsa dan perangkat desa, adalah jembatan untuk memastikan harapan itu menjadi kenyataan,” ujarnya dengan nada tulus yang memecah keheningan dan langsung menyasar inti permasalahan. Pernyataan ini dengan jelas menaikkan level diskusi dari sekadar tugas administratif menjadi sebuah amanah sosial yang mulia.

Para Babinsa, yang merupakan ujung tombak TNI Manunggal Membangun Desa, duduk berbaur dengan para perangkat desa. Dalam sorot mata mereka, terpancar jelas tekad baja dan semangat pengabdian untuk menjadi pelayan sejati bagi warga. Mereka adalah orang-orang yang paling memahami medan, mengenal setiap tantangan, dan menghayati impian dari setiap keluarga di desa binaannya. Dalam sesi berbagi, yang lebih menyerupai curhat kolektif, mereka tidak hanya menyampaikan laporan kering, tetapi membagikan pengalaman hidup berinteraksi langsung dengan para petani yang mengharapkan hasil jual yang adil, pedagang kecil yang berjuang memutar modal, dan ibu rumah tangga yang mengandalkan koperasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau.

Diskusi Hidup: Dari Candaan hingga Solusi Praktis Lapangan

Suasana rakornya sendiri sangat dinamis dan jauh dari kesan monoton. Diskusi mengalir begitu natural, diwarnai canda tawa yang merekatkan kebersamaan, namun juga diisi dengan gagasan-gagasan praktis dan solutif yang lahir dari pengalaman nyata di lapangan. Tidak ada jarak yang menganga antara TNI dan perangkat desa; yang ada adalah kesetaraan sebagai mitra dalam membangun.

Pembahasan utama berpusat pada langkah-langkah strategis untuk memastikan KDKMP tidak hanya sekadar berdiri secara fisik, tetapi benar-benar hidup dan berdenyut sebagai penggerak ekonomi desa. Bagaimana koperasi ini dapat menjadi penyerap utama hasil bumi warga, menciptakan rantai pasok yang efisien, serta berperan sebagai penstabil harga di tingkat desa, sehingga kedaulatan pangan dan ekonomi benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Dalam konteks inilah, Dandim Deni dengan tegas menekankan peran sentral Babinsa. Tugas mereka tidak berhenti pada fase pendirian. “Peran Bapak-Bapak Babinsa adalah untuk terus mendampingi, memberikan motivasi, dan menjadi fasilitator yang handal bagi para pengurus KDKMP,” pesannya. Pendampingan yang berkelanjutan ini dianggap kunci untuk memastikan tata kelola koperasi berjalan dengan prinsip transparansi, akuntabel, dan profesional, sehingga kepercayaan anggota tetap terjaga dan koperasi bisa berkembang secara sehat dan berkelanjutan.

Kolaborasi Tulus: Kunci Pembangunan yang Berkelanjutan

Rakor ini pada hakikatnya adalah sebuah penegasan bahwa pembangunan Lamongan yang inklusif dan berkelanjutan mustahil diwujudkan hanya dengan pendekatan dari atas (top-down). Dibutuhkan sebuah kolaborasi yang tulus, sinergis, dan berkelanjutan antara tiga pilar utama: TNI (dalam hal ini Kodim 0812), pemerintah desa (perangkat desa), dan tentunya, masyarakat itu sendiri. Letkol Inf Deni Suryo Anggo Digdo, melalui kepemimpinan humanis dan visionernya, telah berhasil menyatukan energi, pikiran, dan yang terpenting, hati nurani dari para Babinsa dan perangkat desa.

Ketika para peserta meninggalkan Makodim pada hari itu, mereka tidak hanya membawa catatan hasil rakor yang berisi poin-poin tindak lanjut. Lebih dari itu, mereka membawa pulang semangat baru—semangat nguri-nguri (merawat) desa, semangat gotong royong, dan keyakinan yang lebih kuat untuk memastikan bahwa program nasional KDKMP ini bukanlah sekadar proyek fisik semata. Program ini harus benar-benar menyentuh kehidupan, mengubah nasib, dan meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan riil rakyat Lamongan, dimulai dari desa-desa, untuk kontribusi yang lebih besar bagi Indonesia.

Inisiatif Kodim 0812 Lamongan ini merupakan contoh nyata dari peran TNI yang tidak hanya fokus pada aspek pertahanan keamanan (defence), tetapi juga secara aktif turut serta dalam pembangunan (development). Pendekatan “membangun dari hati” yang diusung Dandim Deni terbukti mampu menciptakan resonansi positif dan memobilisasi komitmen kolektif, yang pada akhirnya diharapkan dapat mempercepat terwujudnya kemandirian ekonomi desa dan ketahanan nasional yang berkelanjutan.

Pos terkait

Baca juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *