Infolamongan.id – Suasana hangat dan penuh optimisme menyelimuti Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, pada hari Senin (17/11/2025). Wakil Panglima TNI, Jenderal TNI Tandyo Budi Revita beserta rombongan, melakukan kunjungan kerja penting ke lokasi pembangunan Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) 887/Ksatria Joko Modo (KJM) yang berlokasi di Desa Slaharwotan. Kunjungan ini bukan sekadar inspeksi rutin, melainkan penegasan komitmen tinggi Markas Besar TNI terhadap proyek strategis yang akan menjadi penopang pertahanan dan penggerak pembangunan di wilayah Lamongan.
Kedatangan Wakil Panglima TNI ini disambut langsung oleh Komandan Kodim (Dandim) 0812 Lamongan, Letkol Inf Deni Suryo Anggo Digdo, yang didampingi oleh seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lamongan. Kehadiran seluruh unsur pimpinan daerah ini—mulai dari Pemerintah Daerah, Polri, hingga Kejaksaan—menunjukkan tingkat koordinasi dan dukungan yang luar biasa terhadap kehadiran satuan baru TNI ini. Sambutan yang akrab dan penuh rasa hormat ini menjadi bukti nyata solidnya kolaborasi antara institusi TNI dan Pemerintah Daerah dalam mendukung proyek-proyek strategis nasional yang berdampak langsung pada wilayahnya.
Tinjauan Progres Marshalling Area dan Visi Pembangunan Terintegrasi
Dalam kunjungannya, Jenderal TNI Tandyo Budi Revita secara khusus meninjau langsung progres kesiapan di Marshalling Area (MA) Yonif TP 887/KJM. Marshalling Area merupakan lokasi penempatan awal dan pusat konsolidasi bagi prajurit sebelum kesatuan beroperasi secara penuh. Yang menarik, dalam tinjauannya, Wakil Panglima TNI tidak hanya berfokus pada aspek teknis militer seperti kesiapan logistik, infrastruktur dasar, dan fasilitas latihan.
Dengan visioner, beliau juga menyoroti peran strategis batalyon ini dalam konteks yang lebih luas, yaitu pembangunan daerah. Kehadiran Yonif TP, sesuai dengan namanya, dirancang untuk memiliki fungsi ganda. Di satu sisi, mereka adalah kekuatan pertahanan yang siap menjaga kedaulatan negara. Di sisi lain, mereka adalah agen pembangunan yang akan turut serta memacu kemajuan sosial-ekonomi masyarakat di sekitarnya. Pendekatan ini sejalan dengan doktrin TNI yang selalu menempatkan rakyat sebagai bagian sentral dari sistem pertahanan.
Harapan Baru bagi Lamongan dari Dandim 0812
Dandim 0812 Lamongan, Letkol Inf Deni Suryo Anggo Digdo, dengan penuh kebanggaan mendampingi setiap langkah kunjungan Wakil Panglima TNI. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan apresiasi dan makna mendalam dari kehadiran satuan baru ini bagi Lamongan.
“Kami merasa terhormat atas kunjungan Bapak Wakil Panglima TNI. Ini adalah bentuk perhatian tertinggi dari pimpinan TNI terhadap Lamongan,” ujar Letkol Inf Deni dengan penuh semangat. Pernyataannya kemudian mengerucut pada filosofi kehadiran batalyon tersebut, “Kehadiran batalyon ini bukan hanya soal barak dan senjata, tetapi soal gotong royong membangun Lamongan, memastikan prajurit menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat.”
Pernyataan Dandim ini mencerminkan paradigma baru dalam pembangunan kesatuan TNI. Prajurit tidak dilihat sebagai entitas yang terpisah dan berjarak dengan masyarakat, tetapi justru diharapkan dapat melebur, memahami dinamika lokal, dan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan pembangunan yang dihadapi oleh warga Lamongan, khususnya di wilayah pedalaman seperti Ngimbang.
KDKMP: Wujud Nyata Sinergi untuk Kesejahteraan Ekonomi Rakyat
Tidak berhenti di lokasi batalyon, Jenderal TNI Tandyo Budi Revita juga meninjau lokasi KDKMP (Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih) di sekitar Kecamatan Ngimbang. Peninjauan ini memiliki pesan strategis yang sangat kuat. KDKMP merupakan wadah ekonomi yang digagas untuk memberdayakan perekonomian desa, dan keterkaitannya dengan kehadiran Yonif TP 887/KJM bukanlah suatu kebetulan.
Dalam arahannya, Wakil Panglima TNI menegaskan bahwa pembangunan batalyon dan KDKMP harus berlandaskan konsep pertahanan rakyat semesta. Konsep ini, dalam implementasi kekinian, berarti membangun ketahanan wilayah yang dimulai dari ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat. Ketika masyarakat sejahtera, maka ketahanan nasional akan semakin kuat.
“Sinergi antara TNI, Forkopimda, dan masyarakat Lamongan patut diapresiasi,” puji Jenderal TNI Tandyo Budi Revita. Beliau kemudian menekankan agar pembangunan ini harus membawa dampak positif yang nyata dan terukur, “Pembangunan Yonif TP 887/KJM dan KDKMP ini harus berdampak positif, mulai dari penyerapan tenaga kerja lokal selama proses konstruksi, perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang juga dapat dinikmati masyarakat, hingga kegiatan sosial pemberdayaan masyarakat yang melibatkan warga secara aktif.”
Komitmen Bersama untuk Masa Depan Lamongan
Kunjungan kerja ini diakhiri dengan suasana kekeluargaan yang hangat, mengukuhkan kembali komitmen bersama antara TNI, Pemerintah Daerah, dan seluruh komponen masyarakat Lamongan. Komitmen itu adalah untuk bersama-sama menjadikan Yonif TP 887/KJM bukan hanya sebagai satuan militer yang tangguh secara operasional, tetapi lebih dari itu, sebagai satuan kebanggaan yang dicintai rakyat karena kontribusinya yang nyata.
Kehadiran para prajurit di tengah-tengah masyarakat Desa Slaharwotan, Kecamatan Ngimbang, diharapkan dapat menjadi motor penggerak pembangunan yang humanis dan berkelanjutan. Mereka diharapkan dapat menjadi katalisator dalam memajukan perekonomian lokal, baik melalui program kemitraan dengan KDKMP, bantuan tenaga dan pikiran dalam pembangunan infrastruktur, maupun melalui pendampingan kepada kelompok tani dan UMKM. Dengan demikian, kehadiran TNI tidak hanya memperkuat aspek hankamneg, tetapi juga memberikan nafas baru bagi percepatan pembangunan dan kesejahteraan di Kabupaten Lamongan.









