Wisuda STIE Al-Anwar: Bekal Ilmu dan Tantangan Baru di Era Digital

Infolamongan.id – Sidang Terbuka Senat STIE Al-Anwar Mojokerto pada acara Wisuda Sarjana ke-23 yang digelar di Ballroom Ayola Sunrise Mall Mojokerto pada Minggu (8/9/2024) berlangsung khidmat dan meriah. Acara ini menandai momen penting bagi para wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan studi mereka dan menerima gelar sarjana.

Ketua STIE Al-Anwar Mojokerto, Ahmad Luthfi, S.E., M.Si., dalam sambutannya mengingatkan para lulusan mengenai makna mendalam dari gelar sarjana yang mereka peroleh. Menurutnya, gelar sarjana bukan hanya sebuah pencapaian yang patut dirayakan, tetapi juga menjadi awal dari tanggung jawab baru di dunia nyata. Ahmad Luthfi menekankan bahwa gelar ini seharusnya tidak hanya dilihat sebagai simbol kesuksesan akademik, tetapi harus digunakan dengan bijak dalam ranah profesional maupun sosial.

“Kalau sudah sarjana itu sebenarnya tidak mudah, jadi mahasiswa jangan jumawa dan terus bersantai. Tantangan setelah lulus lebih besar, karena seorang sarjana dianggap mampu dan harus memenuhi tuntutan kerja serta memberikan kontribusi kepada masyarakat,” ujar Ahmad Luthfi. Ia juga menambahkan bahwa para lulusan STIE Al-Anwar sudah dibekali dengan kemampuan untuk bersaing di dunia kerja dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Tantangan di Era Digital

Dalam kesempatan yang sama, orasi ilmiah disampaikan oleh Fitriadi Agung Prabowo, S.IP., M.H., Kabid HAM Kemenkumham Kanwil Jawa Timur. Dalam orasinya, Fitriadi mengupas tentang perkembangan teknologi dan tantangan yang dihadapi generasi muda di era digital. Ia menekankan pentingnya kecerdasan dalam menyaring informasi dari media sosial, mengingat banyaknya konten yang dapat berdampak negatif jika tidak dikelola dengan baik.

“Orang yang cerdas dalam teknologi harus mampu memfilter informasi yang diterima. Media sosial bisa berdampak positif atau negatif, tergantung bagaimana kita menggunakannya,” jelasnya. Fitriadi juga mencontohkan dirinya yang hanya menggunakan aplikasi WhatsApp demi menjaga kenyamanan hidup tanpa terganggu oleh informasi yang tidak akurat.

Peran Sarjana dalam Pembangunan Bangsa

Fitriadi juga menyoroti persoalan bangsa yang tidak pernah tuntas, salah satunya adalah kebodohan. Meskipun jumlah sarjana di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, menurutnya, belum tentu bangsa ini menjadi lebih kuat atau hebat. Ia menekankan pentingnya pengalaman, yang di negara-negara maju lebih dihargai daripada sekadar gelar akademik.

“Setiap tahun kita mencetak puluhan juta sarjana, namun bangsa ini masih menghadapi banyak tantangan. Pengalaman praktis harus menjadi fokus selain pendidikan formal,” ujarnya.

Di akhir orasinya, Fitriadi menyampaikan pesan kepada para wisudawan dan seluruh sivitas akademika STIE Al-Anwar untuk menjaga nama baik almamater dan selalu memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Sikap bijak, kritis, namun tidak berlebihan dalam menanggapi isu-isu sosial dan kebangsaan juga menjadi salah satu poin penting yang disampaikannya.

Gelar Sarjana Awal dari Perjalanan Panjang

Wisuda ini menjadi simbol dari pencapaian akademik sekaligus awal dari perjalanan panjang menuju kehidupan yang lebih menantang. Para lulusan didorong untuk tidak hanya merayakan keberhasilan mereka, tetapi juga memanfaatkan ilmu yang telah mereka peroleh demi kemajuan pribadi, masyarakat, dan bangsa.

Dengan bekal pendidikan dan pengalaman selama kuliah, para lulusan STIE Al-Anwar Mojokerto diharapkan mampu berinovasi, beradaptasi dengan perkembangan zaman, serta terus berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *