Wacana Ujian Nasional Kembali Digelar, Ketua PBNU Berikan Tanggapan

Infolamongan.id – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, turut memberikan pandangan terkait rencana pemerintah untuk kembali mengadakan Ujian Nasional (UN). Wacana ini menjadi sorotan di tengah upaya pemerintah meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Gus Yahya, sapaan akrabnya, menekankan bahwa pelaksanaan UN membutuhkan perhatian serius, terutama dalam hal integritas yang menjadi tantangan besar di dunia pendidikan saat ini.

Menurut Gus Yahya, pelaksanaan UN tidak sekadar soal teknis atau administratif. “Masalah pendidikan bukan hanya tentang ujian, tetapi juga menyangkut kejujuran, etika, dan cara mendidik anak-anak kita menjadi manusia yang bermoral,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Integritas sebagai Pilar Utama Pendidikan
Gus Yahya menyoroti bahwa integritas adalah fondasi utama dalam pendidikan. Dalam konteks Ujian Nasional, ia menegaskan bahwa integritas bukan hanya berlaku bagi siswa, tetapi juga untuk guru, pengawas, hingga para pemangku kebijakan. “Ujian Nasional harus menjadi cerminan kejujuran. Jika tidak, maka itu hanya akan menjadi formalitas belaka yang merusak semangat belajar siswa,” katanya.

Masalah integritas dalam pendidikan menjadi perhatian serius Gus Yahya, mengingat beberapa kasus kecurangan yang sempat mencuat di masa lalu. Ia menilai, tanpa adanya mekanisme pengawasan yang ketat dan kesadaran kolektif, UN justru dapat menciptakan praktik-praktik yang merugikan kualitas pendidikan itu sendiri.

Evaluasi Sistem Pendidikan Secara Menyeluruh
Selain membahas integritas, Gus Yahya juga menekankan perlunya evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan sebelum menghidupkan kembali UN. Ia mengajak semua pihak untuk merenungkan tujuan utama dari pendidikan itu sendiri. “Apakah UN benar-benar menjadi alat evaluasi yang efektif untuk mengukur keberhasilan pendidikan? Atau justru hanya menjadi beban tambahan bagi siswa dan guru?” tanyanya.

Gus Yahya mendorong agar pemerintah tidak hanya berfokus pada mekanisme ujian, tetapi juga pada peningkatan kualitas guru, pengembangan kurikulum, dan penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai. Menurutnya, keberhasilan pendidikan tidak bisa hanya diukur dari hasil ujian, tetapi juga dari bagaimana sistem tersebut mampu mencetak generasi yang berkarakter dan berdaya saing.

Pentingnya Keterlibatan Semua Pihak dalam Keputusan
Terkait rencana pemerintah ini, Gus Yahya mengingatkan pentingnya melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, organisasi pendidikan, dan akademisi, dalam pengambilan keputusan. “Pendidikan adalah urusan bersama. Pemerintah harus mendengar masukan dari semua elemen masyarakat untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan,” imbuhnya.

Ia juga berharap agar diskusi mengenai pengadaan kembali Ujian Nasional tidak terburu-buru dan dilakukan secara matang. Gus Yahya menilai, pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan perencanaan yang tepat dan pelaksanaan yang konsisten.

Menumbuhkan Semangat Kejujuran dalam Pendidikan
Gus Yahya menekankan bahwa integritas tidak hanya penting untuk sistem pendidikan, tetapi juga untuk membangun karakter siswa sebagai generasi penerus bangsa. Menurutnya, pendidikan harus menanamkan nilai-nilai kejujuran sejak dini, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga. “Ujian tidak hanya menguji kemampuan akademis, tetapi juga menjadi salah satu cara untuk mengajarkan kejujuran dan tanggung jawab kepada siswa,” ujarnya.

Selain itu, Gus Yahya menyarankan agar pemerintah juga berinvestasi pada program pengembangan karakter siswa. Ia percaya, pendidikan yang berorientasi pada nilai moral akan menghasilkan individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas tinggi.

Pesan untuk Generasi Muda
Di akhir pernyataannya, Gus Yahya menyampaikan pesan khusus untuk para siswa yang menjadi generasi penerus bangsa. Ia mengingatkan pentingnya belajar dengan tekun dan menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap langkah. “Pendidikan sejati adalah tentang bagaimana kalian belajar menjadi pribadi yang baik, jujur, dan bermanfaat bagi masyarakat,” pesannya.

Dengan berbagai masukan tersebut, Gus Yahya berharap rencana pemerintah untuk mengadakan kembali Ujian Nasional dapat benar-benar memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Ia optimistis, jika dilakukan dengan cara yang tepat, UN dapat menjadi salah satu alat penting untuk mendorong terciptanya sistem pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *