Infolamongan.id – Momen bulan Syawal rupanya menjadi waktu istimewa bagi masyarakat Lamongan untuk melangsungkan pernikahan. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) milik Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lamongan, tercatat sebanyak 513 peristiwa nikah terjadi pada bulan ini, Senin (14/04/2025).
Dari jumlah tersebut, 97 pasangan memilih menikah di kantor KUA, sementara 416 pasangan lainnya melangsungkan akad di luar kantor, seperti di rumah atau gedung acara.
Menurut Imam Hambali, Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Lamongan, wilayah Lamongan bagian selatan dan barat menjadi penyumbang angka tertinggi, di antaranya Kecamatan Ngimbang dengan 15 pernikahan dan Kecamatan Kedungpring dengan 17 pernikahan.
“Bulan Syawal memang dipercaya sebagai waktu yang baik untuk menikah, apalagi setelah menjalani ibadah puasa Ramadan,” ujar Imam Hambali.
Tanggal Favorit: 29 Ramadan
Menariknya, salah satu tanggal paling populer untuk menikah adalah pada 29 Ramadan, sehari sebelum Hari Raya Idulfitri. Pada tanggal tersebut, rata-rata ada 12 pasangan yang melangsungkan pernikahan.
Fenomena ini tidak lepas dari tradisi dan keyakinan masyarakat. Selain dianggap membawa berkah, momen Ramadan dan Syawal juga menjadi waktu yang ideal karena banyak keluarga besar berkumpul, sehingga pernikahan bisa disaksikan oleh lebih banyak kerabat dan saudara.
Harapan: Persiapan yang Matang, Pernikahan Lebih Sakral
Dengan meningkatnya jumlah pernikahan pasca-Lebaran, Kemenag Lamongan mengimbau masyarakat untuk tidak hanya fokus pada momen dan tradisi, tapi juga mempersiapkan pernikahan secara matang, baik dari sisi administrasi maupun spiritual.
“Kami berharap, masyarakat dapat memahami pentingnya kesiapan menyeluruh untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah,” tambah Imam Hambali.