Infolamongan.id – Di tahun 2040, “Man-Killer Virus” menggegerkan dunia dengan menghapus hampir seluruh populasi pria. Mizuhara Reito, seorang yang telah terkunci dalam tidur kriogenik selama lima tahun, terbangun ke dalam kenyataan yang tidak dikenal. Dunia yang kini dipenuhi oleh kekosongan gender, di mana wanita menjadi komoditas langka, dan Reito mendapati dirinya sebagai salah satu dari sedikit pria yang masih bertahan.

Ditemani oleh empat pria lainnya, Reito dihadapkan pada kehidupan yang penuh kemewahan dan tugas yang sederhana: memperbanyak populasi manusia yang hampir punah. Namun, misi itu berubah menjadi perjalanan yang kompleks saat Reito hanya memiliki satu obsesi — menemukan Erisa, gadis yang telah menghilang selama tiga tahun. Di dalam dunia yang kacau dan tergoda oleh keinginan seksual, pertanyaan moral muncul: bisakah Reito menghadapi misinya dan menemukan cinta sejatinya?
Kisah ini membawa penonton ke dalam perjalanan melalui kegelapan dan kepenuhan hasrat manusia di tengah pemandangan pasca-bencana yang tak kenal ampun. Dalam pengujian batas moral dan kehendak manusia, “World’s End Harem” menjanjikan sebuah narasi yang menegangkan dan memikat.
Peringatan
“World’s End Harem (Shuumatsu no Harem)” bukanlah tontonan yang cocok untuk anak-anak, karena memiliki genre “Ecchi” yang mengandung muatan dengan adegan dewasa. Hingga saat ini, anime ini dapat disaksikan melalui platform streaming Crunchyroll dengan biaya langganan tertentu, dan tersedia melalui Muse Indonesia dengan pengumuman lebih lanjut mengenai platform lain yang akan segera diumumkan. Bagi para penggemar, mari bersiap untuk menjelajahi dunia kontroversial “World’s End Harem” dan menyaksikan bagaimana kehidupan manusia terus berlanjut di tengah kehancuran.