Infolamongan.id – Empat kakak beradik, Saleh, Fajar, Tyas, dan Azizah, tumbuh dalam bayang-bayang cerita surga dan neraka yang sering kali menjadi kisah-kisah penuntun hidup mereka. Mereka dibesarkan dengan tangan yang tegas oleh bapak mereka, seorang ustad muda yang dihormati di desa. Namun, takdir mereka berubah suatu malam saat mereka tanpa sepengetahuan orang tua, Saleh dan adik-adiknya terseret arus sungai yang deras, menghilang tanpa jejak.
Saleh terbangun di suatu tempat yang aneh, neraka yang selalu digambarkan oleh bapaknya dalam kisah-kisahnya. Pencarian putra-putrinya yang hilang menjadi fokus bagi orang tua mereka. Di dunia nyata, orang tua Saleh dan saudara-saudaranya menjalani perjalanan yang sulit, sementara di neraka, Saleh dan yang lainnya mencari tahu keberadaan satu sama lain, sambil dihadapkan pada siksaan yang semakin besar sebagai konsekuensi dari dosa-dosa yang mereka sembunyikan.
Pergulatan di dunia nyata dan neraka ini membongkar rahasia yang tersembunyi, mengungkapkan sisi gelap yang tak pernah mereka ketahui sebelumnya. Orang tua Saleh merenung, bertanya-tanya apakah pendidikan keras mereka cukup untuk melindungi anak-anak mereka dari kejahatan dunia. Di neraka, Saleh dan adik-adiknya saling mencari, dihadapkan pada kenangan-kenangan yang sulit dan dosa-dosa yang perlu mereka akui.
Dengan setiap langkah yang diambil baik di dunia nyata maupun di neraka, keluarga ini harus berhadapan dengan pilihan sulit, mempertanyakan nilai-nilai hidup dan kebenaran dari cerita-cerita yang selama ini mereka dengar. Pencarian untuk menyatukan keluarga ini membuka pintu menuju pencerahan dan penebusan, tetapi juga mengungkapkan bahwa kebenaran sering kali lebih rumit daripada yang terlihat di permukaan.
“Surga dan Neraka: Pencarian Keluarga yang Hilang” menggambarkan perjalanan spiritual dan fisik yang penuh dengan rahasia, pertentangan moral, dan keberanian untuk menghadapi dosa-dosa masa lalu.