Infolamongan.id – Di tengah semangat memperkuat ketahanan pangan, petani di Desa Tambakrigadung, Kecamatan Tikung, Lamongan, kini harus menghadapi ancaman serius berupa serangan hama tikus yang semakin merajalela. Serangan ini tidak hanya merusak tanaman padi yang baru ditanam, tetapi juga memicu kerugian besar bagi petani.
Menurut laporan dari para petani, serangan tikus kali ini tergolong ekstrem. Puluhan hektare lahan sawah rusak akibat ulah koloni tikus yang mengerat batang padi hingga roboh. “Tikusnya tidak makan, tetapi merusak dengan mengerat pohon atau ulirnya sampai tumbang,” keluh Sarji, salah seorang petani setempat. Pada hari Selasa (03/12/2024).
Serangan di Awal Musim Tanam
Sarji menjelaskan bahwa serangan hama tikus ini terjadi saat musim tanam baru dimulai. Tikus menyerang batang padi muda, sehingga pertumbuhannya terganggu dan tidak sempurna. “Tanaman padi diacak-acak, batangnya digerogoti hingga mati,” tambahnya.
Hendro, petani lainnya, mengungkapkan bahwa meskipun berbagai upaya pengendalian telah dilakukan, seperti pemberian racun tikus, populasi tikus tetap bertambah dengan sangat cepat. “Kami sudah melakukan pencegahan maksimal, tetapi tikus tetap merajalela,” ujarnya. Para petani pun mencatat bahwa belasan hektare lahan padi telah rusak akibat serangan ini.
Petani Berharap Dukungan Pemerintah
Kerusakan yang meluas ini membuat para petani berada dalam situasi sulit. Selain kehilangan hasil panen, mereka juga harus menghadapi biaya tanam ulang yang tinggi. Petani berharap agar pemerintah atau dinas terkait memberikan dukungan berupa solusi yang lebih efektif untuk mengatasi serangan hama tikus yang kini sudah di luar kendali.
“Harapannya nanti hasil panen tetap bagus dan harga padi mahal, agar bisa menutup biaya tanam sampai panen,” kata seorang petani dengan penuh harap.
Ancaman Ketahanan Pangan
Serangan tikus yang terus terjadi seperti ini dapat berdampak buruk terhadap ketahanan pangan, terutama di wilayah Lamongan yang dikenal sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Timur. Perlu adanya langkah terkoordinasi antara petani, pemerintah, dan ahli pertanian untuk menemukan solusi jangka panjang guna memberantas hama tikus secara efektif.
Sementara itu, para petani di Desa Tambakrigadung hanya bisa berharap keadaan segera membaik agar mereka dapat melanjutkan musim tanam dengan hasil yang lebih memuaskan.