Infolamongan.id – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik satu menteri serta lima kepala dan wakil lembaga setingkat menteri dalam rangka perombakan Kabinet Merah Putih. Pelantikan ini digelar di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (19/2/2025) dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Momentum ini bertepatan dengan 122 hari kepemimpinan Prabowo sejak dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024. Perubahan dalam kabinet dilakukan untuk memperkuat kinerja pemerintahan di berbagai sektor strategis.
Brian Yuliarto Menjabat Mendikti Saintek
Dalam perombakan kabinet ini, Brian Yuliarto resmi diangkat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek). Ia menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang sebelumnya menuai kontroversi akibat dugaan tindakan tidak etis terhadap pegawai di kementerian.
Brian Yuliarto merupakan Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Rektor ITB. Pengangkatannya sebagai Mendikti Saintek tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Tahun 2024-2029.
Brian menempuh pendidikan di ITB hingga meraih gelar sarjana pada tahun 1999. Kemudian, ia melanjutkan studi ke jenjang magister dan doktor di University of Tokyo, Jepang, dengan menyelesaikan S2 pada 2002 dan S3 pada 2005.
Nugroho Sulistyo Budi Ditunjuk sebagai Kepala BSSN
Jabatan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) kini diemban oleh Nugroho Sulistyo Budi. Pengangkatannya berdasarkan Keppres Nomor 29P Tahun 2025.
Nugroho menggantikan Hinsa Siburian yang telah memasuki masa purna tugas. Sebelumnya, Nugroho sempat ditunjuk sebagai Kepala BSSN pada Desember 2024. Namun, sebelum pelantikan resmi, ia dimutasi karena masa pensiun. Kini, dengan status aktif kembali, Letnan Jenderal tersebut resmi dilantik untuk mengisi posisi strategis ini.
Muhammad Yusuf Ateh Kembali Pimpin BPKP
Presiden Prabowo juga mengangkat Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sebelumnya, ia menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPKP dan pernah menduduki posisi yang sama pada periode 2020-2024.
Yusuf Ateh memiliki pengalaman panjang di bidang pengawasan keuangan dan pernah mengabdi di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Kariernya dimulai sebagai auditor BPKP setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Ia kemudian melanjutkan studi magister di University of Adelaide, Australia, pada 2001.
Selain menjabat di KemenPAN-RB, ia juga pernah bergabung dengan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), sebelum akhirnya kembali dipercaya untuk memimpin BPKP.
Agustina Arumsari Dilantik sebagai Wakil Kepala BPKP
Bersamaan dengan pelantikan Yusuf Ateh, Presiden Prabowo juga mengangkat Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala BPKP. Keputusan ini tertuang dalam Keppres Nomor 27P Tahun 2025.
Agustina memiliki pengalaman panjang di bidang pengawasan keuangan. Ia mengawali karier sebagai Asisten Pengawas Keuangan dan Pembangunan di Perwakilan BPKP Sumatera Barat. Selanjutnya, ia menduduki berbagai posisi strategis, termasuk Direktur Investigasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pada 2017 serta Direktur Investigasi III pada 2019.
Amalia Adininggar Widyasanti Jadi Kepala BPS
Presiden juga menunjuk Amalia Adininggar Widyasanti sebagai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS). Sebelumnya, Amalia menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS sejak 2021, menggantikan Margo Yuwono.
Penunjukan ini berdasarkan Keppres Nomor 28P Tahun 2025. Amalia merupakan perempuan kelahiran Bogor pada 1972 dan memiliki latar belakang akademik serta pengalaman yang kuat dalam bidang statistik dan ekonomi.
Sonny Harry Budiutomo Harmadi sebagai Wakil Kepala BPS
Selain Amalia, Presiden Prabowo juga melantik Sonny Harry Budiutomo Harmadi sebagai Wakil Kepala BPS. Sonny sebelumnya dikenal sebagai Ketua Umum Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan di Universitas Indonesia (UI).
Sonny merupakan lulusan Universitas Airlangga pada 1997. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan meraih gelar doktor di bidang Ilmu Ekonomi dari Universitas Indonesia pada 2005. Selain itu, ia juga mengikuti Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XVIII di Lemhannas pada 2012.
Langkah Strategis Pemerintah dengan Pejabat Baru
Perombakan kabinet ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja pemerintahan dalam menjalankan program pembangunan nasional. Setiap pejabat yang baru dilantik memiliki tugas berat untuk memastikan kebijakan pemerintah berjalan secara efektif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Presiden Prabowo menekankan bahwa setiap pejabat harus bekerja dengan dedikasi tinggi serta mengutamakan kepentingan rakyat. Selain itu, koordinasi antar-kementerian dan lembaga akan terus diperkuat untuk mencapai target pembangunan yang telah ditetapkan.
Dengan adanya perubahan dalam susunan kabinet dan lembaga negara, diharapkan program-program prioritas pemerintah dapat berjalan lebih optimal demi kemajuan Indonesia ke depan.