Infolamongan.id – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus melangkah maju untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayahnya. Program “UMKM Naik Kelas,” yang dicanangkan oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, dan Wakil Bupati Lamongan, Abdul Rouf, menjadi katalisator bagi perluasan pemasaran produk lokal. Inisiatif ini bukan hanya sekadar wacana, tetapi sebuah realisasi yang terbukti memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat.
Peningkatan Ekonomi Melalui UMKM
Menurut rilis Pemerintah Kabupaten Lamongan pada Jumat (17/3/2023), geliat UMKM di Lamongan mampu merubah indeks perekonomian dari -2,43% menjadi 5,56%. Saat ini, tercatat 7.635 UMKM di Lamongan, yang berhasil memasuki pasar internasional seperti Jepang, Amerika Serikat, China, Australia, India, Malaysia, Korea, Inggris, Turki, dan Taiwan.
Produk UMKM Meraih Pasar Internasional
Prestasi luar biasa dicapai oleh produk UMKM Lamongan yang mampu menembus pasar internasional. Pada tahun lalu, penjualan produk seperti pakaian tenun ikat mencapai 37 miliar, konveksi mencapai 92 miliar, dan kerajinan mencapai 95 juta. Beberapa UMKM yang mencatatkan namanya di kancah internasional termasuk Koko Nono (produsen aneka keripik), Sby Corp. (produsen aneka krupuk), dan Tas by Soe Art.
Fokus pada Perluasan Pasar
Anang Taufik, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, menyatakan bahwa fokus utama saat ini adalah melakukan perluasan pasar, baik di dalam negeri maupun ekspor. “Target utama kami adalah perluasan pasar bagi seluruh pelaku usaha di Lamongan, baik pasar dalam maupun luar negeri (ekspor). Jadi tidak hanya menargetkan ekspor, tapi kita fokus melakukan perluasan akses pasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lamongan,” ujarnya.
Dukungan dan Pendampingan Berkelanjutan
Pencapaian pelaku UMKM yang berhasil melakukan ekspor terus mendapatkan dukungan dan pendampingan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Pemantauan dan evaluasi terus dilakukan untuk mengantisipasi kendala dan mengevaluasi perkembangan sasaran pasar. Menurut Anang, mereka juga membantu mengembangkan sasaran pasar (negara/buyer) baru.
Program Pendampingan dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan, melalui Etik Sulistyani, menjelaskan bahwa program pendampingan ditujukan untuk mempertahankan eksistensi UMKM. Langkah-langkah ini mencakup menciptakan wirausaha baru melalui pelatihan, memberikan edukasi mulai dari pengemasan hingga pemasaran, dan memberikan fasilitas seperti tempat promosi melalui “LAMONGAN MART” di Dinas Koperasi & Usaha Mikro, serta katalog produk usaha mikro.
Kesimpulan
Dengan keberhasilan UMKM Lamongan meraih pasar internasional dan berbagai program pendampingan yang diterapkan, tampaknya Pemerintah Kabupaten Lamongan berhasil menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan kemajuan UMKM. Harapannya, pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus mendukung UMKM sebagai tulang punggung perekonomian lokal.