Infolamongan.id – Forum Kader Bela Negara (FKBN) Bakorda Kabupaten Lamongan bekerja sama dengan Pemerintah Desa Kebalanpelang, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, menggelar kegiatan bertajuk Kopdar Bareng UMKM Bela Negara Lamongan pada Rabu, 12 Februari 2025. Acara ini bertempat di Balai PKK Desa Kebalanpelang dan berfokus pada fasilitasi legalitas gratis bagi UMKM, diskusi usaha, serta pelatihan pembuatan konten video untuk pemasaran digital.

Kepala Desa Kebalanpelang, Mustofa, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan wawasan serta memberikan legalitas kepada UMKM di desanya guna meningkatkan produksi dan pemasaran dengan strategi digital marketing.
“Bersama FKBN Kabupaten Lamongan, Pemdes Kebalanpelang menggelar acara ini untuk meningkatkan kualitas pelaku UMKM di desa kami serta memberikan wawasan tentang digital marketing,” ujar Mustofa.
Kepala FKBN Bakorda Kabupaten Lamongan, M. Ferry Fadli, menekankan pentingnya peran UMKM dalam menjaga budaya dan tradisi Indonesia melalui pengembangan produk lokal. Ia juga menyoroti peran UMKM sebagai pilar ekonomi yang dapat berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
“UMKM merupakan urat nadi perekonomian bangsa. Mereka berperan dalam menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi lokal, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri,” ujar Ferry.
Dalam acara tersebut, FKBN juga menghadirkan Fatchur Rozi dari Halal Center Cendekia Muslim (HCCM) BPJPH Kemenag RI sebagai pendamping sertifikasi halal bagi UMKM. Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2025 akan tersedia kuota sertifikasi halal gratis melalui skema self declare, sementara skema berbayar juga tetap berlaku.
“Ke depan, akan ada aturan tegas bagi UMKM yang tidak memiliki sertifikasi halal. Sanksinya dapat berupa teguran tertulis, denda, hingga penarikan produk dari peredaran,” jelas Fatchur Rozi.
Selain fasilitasi legalitas, acara ini juga diisi dengan pelatihan digital marketing yang dipandu oleh Sekretaris FKBN Bakorda Lamongan, Bayu Fazari. Pelatihan ini mencakup pembuatan konten video yang menarik untuk meningkatkan visibilitas dan penjualan produk UMKM.
“Konten video yang berkualitas dapat meningkatkan kesadaran merek, membangun hubungan dengan konsumen, serta meningkatkan visibilitas online. Strategi ini penting untuk diterapkan oleh para pelaku UMKM agar bisa bersaing di era digital,” ungkap Bayu.
Ia juga memberikan tips tentang cara membuat video yang menarik, mulai dari perencanaan, pemilihan target audiens, hingga penyuntingan video. Bayu menekankan pentingnya membagikan video di berbagai platform media sosial seperti YouTube, Facebook, TikTok, dan Instagram untuk memperluas jangkauan pasar.
“Minimal unggah tiga kali sehari di empat platform media sosial utama. Tambahkan deskripsi yang jelas, gunakan tag relevan, dan pastikan kualitas video baik agar menarik perhatian calon pelanggan,” tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi UMKM di Desa Kebalanpelang dan sekitarnya, sehingga mereka dapat berkembang dan bersaing lebih baik di pasar digital. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, UMKM di Lamongan diharapkan semakin maju dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah. (FKBN)