Ngaji Desa Melangkori II: Merajut Kesadaran, Menyusun Puzzle Perubahan dari Teras Masjid

Infolamongan.id – Gerakan Ngaji Desa Melangkori kembali hadir di tengah masyarakat dalam format Road Show keduanya, Jumat (18/4/2025), bertempat di Teras Masjid Al Huda, Desa Mragel. Kali ini, forum lintas warga ini kembali menjadi ruang perjumpaan ide, diskusi kritis, hingga penguatan kesadaran bersama tentang tata kelola desa yang transparan dan berkeadilan.

Dengan narasi yang puitis sekaligus filosofis, moderator acara menyampaikan bahwa Ngaji Desa Melangkori adalah usaha mengumpulkan “lidih-lidih, rempah dan serpihan puzzle” yang selama ini berserakan di masyarakat. Semua dikumpulkan bukan untuk sekadar wacana, tetapi untuk disusun menjadi gambar yang utuh, menjadi sapu yang menyapu debu kebingungan, menjadi hidangan pengetahuan yang tidak hanya lezat, tapi juga sehat, bergizi, dan berdosis sesuai takaran.

Gerakan ini dimulai bukan karena ambisi pribadi, kepentingan politik, atau perintah pihak tertentu, melainkan dari kesadaran murni yang bersumber dari suara batin terdalam. “Sebagai anak bangsa, kami merasa terpanggil untuk mengabdi dalam perbaikan tatanan sosial desa,” ujar sang moderator.

Dalam Ngaji Desa Melangkori II ini, narasumber utama Nur Rozuqi kembali hadir dan membuka diskusi mengenai isu-isu utama yang tengah dihadapi warga. Mulai dari persoalan transparansi anggaran desa, pengurusan administrasi, program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap), hingga pemahaman mendalam tentang perbedaan mendasar antara “Desa Membangun” dan “Membangun Desa”.

Antusiasme warga terlihat begitu besar. Mereka tidak hanya hadir sebagai peserta pasif, tetapi aktif bertanya dan mengajukan berbagai persoalan nyata yang mereka alami di tingkat akar rumput. Bahkan, menurut pengakuan penyelenggara, sedikitnya ada 10 isu yang berhasil diinventarisasi dari warga selama forum berlangsung. Sebagian besar mengaku baru mengetahui rincian biaya dan mekanisme yang sebenarnya dalam urusan administrasi dan program-program desa setelah mengikuti forum ini.

Kasun Desa Mragel, Bapak Purnomo, membuka acara ini dengan penuh harapan agar forum semacam ini dapat terus berlanjut dan menjadi sarana pemberdayaan masyarakat. “Forum ini penting, agar masyarakat tahu haknya, tahu prosesnya, dan tidak mudah dibingungkan oleh birokrasi,” ujarnya dalam sambutannya.

Acara ditutup dengan doa oleh Bapak Sarmadi, tokoh masyarakat sekaligus takmir Masjid Al Huda, yang berharap agar kegiatan semacam ini membawa keberkahan dan membuka jalan perubahan menuju desa yang lebih maju, adil, dan sadar hukum.

Setelah forum utama selesai, suasana berlanjut dengan obrolan santai dan sesi tambahan berupa sosialisasi permodalan KUR (Kredit Usaha Rakyat), informasi umroh, serta layanan pengobatan gratis yang dilakukan oleh tim pendukung yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Dengan semangat gotong royong dan kesadaran kolektif, Ngaji Desa Melangkori menjelma sebagai ruang yang tidak hanya berbagi ilmu, tapi juga membangun karakter dan kesadaran warga desa. Dalam langkah kecil namun penuh makna ini, benih-benih perubahan mulai ditanam di tanah tempat mereka berpijak.

Dan sebagaimana lidih yang terikat rapi menjadi sapu, Ngaji Desa Melangkori terus berusaha menyatukan serpihan pengetahuan dan semangat warga menjadi kekuatan baru untuk membangun desa dari, oleh, dan untuk masyarakat itu sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *