Infolamongan.id – Menyusui suami, sebuah praktik yang jarang terdengar dan mengundang pro-kontra di tengah masyarakat, termasuk dalam konteks agama Islam. Di satu sisi, menyusui suami diyakini membawa manfaat bagi kesehatan dan keintiman pasangan. Di sisi lain, praktik ini menimbulkan pertanyaan terkait hukum Islam dan potensi dampak negatifnya.
Manfaat Menyusui Suami:
- Meningkatkan Keintiman Pasangan: Menyusui suami dapat memicu pelepasan hormon oksitosin, yang dikenal sebagai “hormon cinta”. Hormon ini meningkatkan keintiman dan koneksi emosional antara suami istri,memperkuat rasa cinta dan kasih sayang.
- Meningkatkan Kesehatan Suami: ASI kaya akan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan antibodi. Menyusui suami dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi stres, dan bahkan membantu mencegah penyakit tertentu.
- Memperkuat Ikatan Spiritual: Bagi sebagian pasangan, menyusui suami dapat menjadi cara untuk memperdalam keintiman spiritual dan memperkuat rasa cinta dan kasih sayang dalam pernikahan.
Kontroversi Menyusui Suami:
- Hukum Islam: Dalam Islam, terdapat perbedaan pendapat mengenai hukum menyusui suami. Mayoritas ulama melarangnya karena dikhawatirkan dapat menimbulkan hubungan mahram (terlarang) antara suami dan istri.
- Kesehatan Bayi: Menyusui suami dapat mengganggu produksi ASI untuk bayi, sehingga berpotensi membahayakan kesehatan dan tumbuh kembang bayi.
- Aspek Psikologis: Menyusui suami dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi sebagian wanita, serta menimbulkan stigma dan pandangan negatif dari masyarakat.
Panduan Menyusui Suami dalam Islam:
- Memenuhi Syarat: Menyusui suami hanya diperbolehkan jika memenuhi syarat tertentu, seperti:
- Sudah menikah secara sah.
- Menyusui dengan sukarela tanpa paksaan.
- Tidak mengganggu produksi ASI untuk bayi.
- Tidak menimbulkan hubungan mahram.
- Menjaga Batasan: Menyusui suami harus dilakukan dengan menjaga batasan, seperti:
- Hanya di area puting dan areola.
- Tidak sampai menimbulkan rangsangan seksual.
- Tidak dilakukan di depan umum.
- Konsultasi: Penting untuk berkonsultasi dengan ulama terpercaya dan tenaga kesehatan sebelum memutuskan untuk menyusui suami.
Kesimpulan:
Menyusui suami merupakan praktik yang kompleks dengan berbagai manfaat dan kontroversi. Keputusan untuk menyusui suami harus diambil dengan pertimbangan matang, dengan memperhatikan aspek agama, kesehatan, dan psikologis.
Konsultasikan dengan ulama dan tenaga kesehatan terpercaya untuk mendapatkan panduan yang tepat.