Infolamongan.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara resmi mengumumkan pembentukan Tim Pengembangan Bisnis Komoditas Kopi dan Kakao pada akhir November 2024. Langkah ini merupakan pengembangan dari Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara yang telah berjalan sejak 2022. PMO Kopi Nusantara kini diperluas cakupannya menjadi PMO Kopi dan Kakao Nusantara, menandai langkah strategis dalam mendukung pengelolaan dua komoditas unggulan Indonesia secara lebih terintegrasi.
Sebagai langkah awal, Kementerian BUMN menggelar kick-off meeting untuk inisiatif baru ini pada Kamis, 5 Desember 2024. Acara tersebut dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan, Faturohman, yang turut menyampaikan visi dan misi dari pembentukan PMO Kopi dan Kakao Nusantara.
Perluasan Mandat untuk Kakao
PMO Kopi Nusantara, yang pertama kali dibentuk pada 2022, telah menunjukkan keberhasilannya dalam membangun ekosistem bisnis kopi yang mendukung petani kecil. Dalam perkembangan terbaru, PMO ini kini mendapatkan mandat tambahan untuk mencakup pengembangan kakao, komoditas yang memiliki peran strategis dalam sektor agribisnis Indonesia.
Komoditas kopi dan kakao memiliki kesamaan dalam struktur produksinya, di mana mayoritas produksi berasal dari petani rakyat. Data menunjukkan bahwa 96,1% produksi kopi dan 99,5% produksi kakao di Indonesia dihasilkan oleh petani kecil. Oleh karena itu, keberadaan PMO ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan petani.
“Kami berharap melalui PMO Kopi dan Kakao Nusantara, kapabilitas dan kesejahteraan petani rakyat dapat ditingkatkan. Sinergi yang kuat antara BUMN dan berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan program ini,” ungkap Faturohman.
Meningkatkan Kapasitas Petani Rakyat
Melalui PMO Kopi dan Kakao Nusantara, pemerintah bertujuan untuk memberikan solusi komprehensif terhadap berbagai tantangan yang dihadapi oleh petani. Langkah-langkah strategis seperti pelatihan teknis, akses pembiayaan, peningkatan produktivitas, dan pengembangan pasar akan menjadi fokus utama.
Kementerian BUMN juga mendorong pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk BUMN, sektor swasta, lembaga penelitian, dan organisasi masyarakat sipil. Dengan menciptakan ekosistem yang inklusif, PMO ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi para petani kopi dan kakao di seluruh Indonesia.
Peluang di Pasar Global
Selain berfokus pada kebutuhan domestik, PMO Kopi dan Kakao Nusantara juga memiliki visi untuk meningkatkan daya saing komoditas kopi dan kakao Indonesia di pasar global. Dengan diversifikasi produk dan penguatan kualitas, kedua komoditas ini diharapkan mampu merebut pangsa pasar yang lebih besar di tingkat internasional.
Dalam hal ini, sinergi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi elemen penting untuk menciptakan produk yang kompetitif. Investasi dalam teknologi pengolahan, inovasi produk, serta promosi merek di pasar global akan menjadi bagian integral dari strategi PMO ini.
Komitmen BUMN untuk Keberlanjutan
Kementerian BUMN juga menegaskan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan memprioritaskan petani kecil sebagai aktor utama, pemerintah berharap program ini dapat memberikan dampak ekonomi yang merata dan berkelanjutan.
Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat ekonomi pedesaan dan mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah. Dalam jangka panjang, keberhasilan PMO Kopi dan Kakao Nusantara diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan komoditas lain yang melibatkan petani rakyat.
Harapan Besar untuk Masa Depan
Pembentukan PMO Kopi dan Kakao Nusantara mencerminkan komitmen pemerintah untuk terus mendukung sektor-sektor strategis yang memiliki dampak langsung terhadap kehidupan masyarakat. Menteri Erick Thohir percaya bahwa kolaborasi yang erat antara BUMN dan berbagai pihak terkait akan membawa perubahan positif bagi petani kopi dan kakao di Indonesia.
Melalui program ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen kopi dan kakao terkemuka di dunia, serta menciptakan ekosistem agribisnis yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan pendekatan strategis yang terencana, PMO Kopi dan Kakao Nusantara diharapkan mampu menghadirkan manfaat nyata bagi petani rakyat, sekaligus memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di kancah global.