Mengenang Jasa-Jasa Soeharto, Bapak Pembangunan Indonesia

Infolamongan.id – Hari ini, bangsa Indonesia kembali mengenang sosok Soeharto, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Dikenal sebagai “Bapak Pembangunan,” Soeharto memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade (1967-1998) di bawah rezim Orde Baru. Selama masa pemerintahannya, Indonesia mengalami perubahan signifikan dalam berbagai bidang, mulai dari ekonomi, infrastruktur, hingga pendidikan.

Soeharto pertama kali naik ke tampuk kekuasaan setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965, yang dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Setelah peristiwa tersebut, Soeharto mengambil alih kendali militer dan memimpin penumpasan terhadap PKI. Pada tahun 1967, ia resmi menjadi Presiden Republik Indonesia, menggantikan Sukarno.

Salah satu jasa terbesar Soeharto adalah pembangunan infrastruktur. Di bawah Orde Baru, pembangunan fisik Indonesia melesat pesat. Jalan tol, jembatan, bendungan, dan fasilitas umum lainnya dibangun untuk mempermudah konektivitas antardaerah. Pembangunan infrastruktur tersebut tidak hanya menggerakkan perekonomian tetapi juga memperkuat integrasi nasional di negara kepulauan terbesar di dunia ini.

Di bidang ekonomi, Soeharto berhasil menciptakan stabilitas selama masa pemerintahannya melalui kebijakan Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) yang diterapkan mulai dari 1969. Melalui kebijakan ini, Soeharto berfokus pada peningkatan sektor pertanian. Salah satu pencapaian besar di bidang pertanian adalah keberhasilan program Swasembada Pangan, khususnya beras, pada tahun 1984. Dengan swasembada beras, Indonesia yang dulunya bergantung pada impor, mampu mencukupi kebutuhan pangannya sendiri dan menjadi pengekspor beras.

Selain itu, Soeharto juga dikenal atas kontribusinya dalam peningkatan taraf hidup masyarakat. Pada masa pemerintahannya, Soeharto meluncurkan berbagai program sosial seperti Inpres Desa Tertinggal dan Inpres Sekolah Dasar, yang bertujuan untuk memeratakan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil. Program ini berhasil meningkatkan angka partisipasi sekolah dan membantu mencerdaskan bangsa.

Di kancah internasional, Soeharto memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara. Ia terlibat aktif dalam pembentukan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) pada tahun 1967, yang hingga kini menjadi salah satu organisasi regional paling berpengaruh di dunia.

Namun, pemerintahan Soeharto juga tidak luput dari kritik. Meskipun berhasil membawa Indonesia ke dalam periode pertumbuhan ekonomi yang signifikan, akhir masa kepemimpinannya diwarnai oleh krisis moneter 1997-1998, yang menyebabkan kesulitan ekonomi besar bagi rakyat Indonesia. Selain itu, tuduhan mengenai korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta pelanggaran hak asasi manusia, mencoreng reputasi Soeharto di mata sebagian rakyatnya.

Pada tahun 1998, di tengah tekanan kuat dari demonstrasi pro-reformasi dan krisis ekonomi yang menghantam Indonesia, Soeharto akhirnya mengundurkan diri dari jabatan presiden setelah memerintah selama 32 tahun.

Meskipun demikian, warisan Soeharto dalam pembangunan Indonesia masih diingat hingga saat ini. Bagi sebagian besar rakyat Indonesia, terutama generasi yang hidup di masa Orde Baru, Soeharto tetap dihormati sebagai pemimpin yang berhasil menciptakan stabilitas dan membawa pembangunan besar bagi negara ini. Warisan infrastruktur, swasembada pangan, dan kontribusi terhadap pendidikan serta stabilitas regional ASEAN adalah sebagian dari jasa-jasanya yang terus dikenang hingga kini.

Soeharto wafat pada 27 Januari 2008, namun pengaruh dan jasa-jasanya tetap hidup dalam sejarah Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *