Pupuk kohe, atau yang juga dikenal sebagai pupuk kandang, menjadi salah satu sumber nutrisi organik yang penting bagi tanaman. Proses pembuatannya melibatkan bahan-bahan alami dan dapat dilakukan secara sederhana di tingkat petani.
Berikut ini adalah rangkaian langkah-langkah dalam pembuatan pupuk kohe:
- Pengumpulan Bahan Baku:
- Kotoran Ternak: Pupuk kohe umumnya berasal dari kotoran ternak seperti sapi, kambing, ayam, atau unggas lainnya. Kotoran ini mengandung nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.
- Sisa Tanaman: Sisa-sisa tanaman yang sudah dipanen atau dipotong dapat menjadi tambahan bahan organik. Mereka memberikan struktur tanah dan nutrisi tambahan.
- Pengomposan:
- Bahan baku ditempatkan dalam tumpukan besar atau bak kompos.
- Tumpukan tersebut dibiarkan untuk mengalami proses penguraian alami. Proses ini melibatkan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang membantu mengurai bahan organik menjadi humus.
- Kehadiran oksigen sangat penting dalam proses pengomposan, sehingga tumpukan perlu diaduk secara teratur untuk memastikan sirkulasi udara yang baik.
- Pematangan:
- Setelah sekitar 2 hingga 3 bulan, bahan-bahan di dalam tumpukan akan matang dan berubah menjadi pupuk kohe yang siap digunakan.
- Pematangan dapat dipercepat dengan penambahan bahan lain seperti sekam atau daun yang mengandung karbon.
- Penyaringan:
- Pupuk kohe yang sudah matang kemudian disaring untuk memisahkan bahan-bahan yang belum terurai sepenuhnya.
- Saringan dapat dilakukan menggunakan ayakan atau alat penyaring lainnya.
- Packing:
- Pupuk kohe yang telah disaring kemudian dapat dikemas dalam kantong atau wadah sesuai dengan kebutuhan.
- Proses ini memastikan pupuk tetap bersih dan mudah diaplikasikan pada tanaman.
- Penggunaan:
- Pupuk kohe siap digunakan untuk memberikan nutrisi tambahan pada tanaman. Pemberian pupuk ini dapat dilakukan dengan mencampurkannya dengan tanah atau disemprotkan pada daun tanaman.
Pupuk kohe menjadi pilihan yang ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan organik dan mendukung siklus daur ulang. Selain itu, penggunaannya dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Proses pembuatan yang sederhana membuat petani skala kecil hingga besar dapat menghasilkan pupuk sendiri dengan biaya terjangkau.