Infolamongan.id – Di era gempuran teknologi hijau, tenaga listrik dan hidrogen kian dijagokan sebagai sumber energi masa depan. Hal ini membawa pertanyaan besar: bagaimana nasib bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batubara, dan gas alam?
Tantangan Berat Bagi Bahan Bakar Fosil
- Perubahan Kebijakan: Banyak negara mulai menerapkan kebijakan transisi energi, mendorong penggunaan energi terbarukan dan membatasi emisi gas rumah kaca. Hal ini berimbas pada permintaan bahan bakar fosil yang diprediksi terus menurun.
- Kemajuan Teknologi: Teknologi baterai dan sel bahan bakar semakin canggih, membuat kendaraan listrik dan hidrogen semakin kompetitif dan menarik bagi konsumen.
- Kesadaran Lingkungan: Masyarakat semakin sadar akan dampak negatif bahan bakar fosil terhadap lingkungan dan kesehatan, mendorong mereka beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Peluang Baru untuk Bahan Bakar Fosil
- Bahan Baku Petrokimia: Bahan bakar fosil masih diperlukan sebagai bahan baku petrokimia, plastik, dan berbagai produk industri lainnya.
- Penangkapan dan Penyimpanan Karbon: Teknologi ini memungkinkan emisi karbon dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil untuk ditangkap dan disimpan di bawah tanah, sehingga mengurangi dampaknya terhadap perubahan iklim.
- Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan: Penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk menciptakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan dari sumber-sumber seperti minyak nabati dan limbah biomassa.
Kesimpulan
Masa depan bahan bakar fosil di era gempuran tenaga listrik dan hidrogen penuh dengan tantangan dan peluang.
- Tantangannya adalah permintaan yang menurun, kebijakan yang lebih ketat, dan kemajuan teknologi energi terbarukan.
- Peluangnya terletak pada penggunaannya sebagai bahan baku petrokimia, penangkapan dan penyimpanan karbon,dan pengembangan bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
Adaptasi dan inovasi menjadi kunci bagi industri bahan bakar fosil untuk bertahan di era baru ini.
Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda optimis dengan masa depan bahan bakar fosil? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!
