Infolamongan.id – Seorang mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Lamongan berhasil mencuri perhatian berkat keberhasilannya mengembangkan kebun durian premium. Surya Afandi, warga Desa Godog, Kecamatan Laren, memanfaatkan lahan bekas sawah seluas 800 meter persegi untuk membudidayakan durian unggulan. Inovasi yang ia lakukan tak hanya membawa keuntungan pribadi, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang bahwa durian bisa tumbuh subur di dataran rendah.
Surya Afandi membuktikan bahwa keterbatasan geografis bukan penghalang untuk menanam durian berkualitas premium. Dengan ketekunan dan strategi yang tepat, ia mampu mengubah lahan sawah yang sebelumnya tidak produktif menjadi kebun durian yang menjanjikan.
Lima Jenis Durian Premium di Kebun Surya Afandi
Di kebunnya, Surya Afandi menanam sebanyak 25 pohon durian dari lima jenis unggulan. Jenis durian tersebut meliputi Black Thorn, Musang King, Bawor, Super Tembaga, dan Montong Hijau. Kelima jenis ini dikenal memiliki rasa khas dan harga jual yang tinggi di pasaran.
Menurut Surya, pemilihan varietas unggulan ini dilakukan setelah melalui riset mendalam tentang jenis durian yang memiliki permintaan tinggi, baik di pasar lokal maupun internasional. Ia juga belajar teknik budidaya dari berbagai sumber untuk memastikan pohon duriannya tumbuh optimal meskipun berada di dataran rendah.
“Kunci utama dari keberhasilan ini adalah pemilihan bibit unggul dan perawatan yang konsisten. Saya juga mempelajari bagaimana menyesuaikan kebutuhan tanaman dengan kondisi lingkungan,” ujar Surya saat ditemui di kebunnya.
Dukungan dan Tantangan dalam Budidaya Durian
Surya mengakui, membangun kebun durian di dataran rendah bukanlah hal yang mudah. Tantangan utamanya adalah memastikan durian tetap bisa tumbuh subur meskipun berada di wilayah dengan iklim yang cenderung panas. Namun, dengan dukungan teknologi pertanian modern dan ilmu yang ia peroleh selama menjadi TKI, Surya berhasil mengatasi kendala tersebut.
Salah satu strategi yang ia gunakan adalah pemanfaatan sistem irigasi tetes untuk menjaga kelembapan tanah, serta pemberian pupuk organik secara berkala untuk meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, ia juga memanfaatkan media sosial untuk mempelajari teknik budidaya durian dari para petani sukses di berbagai daerah.
“Saya memulai semuanya dari nol. Pengalaman selama bekerja di luar negeri membantu saya untuk lebih sabar dan teliti dalam mengelola kebun ini. Tantangan itu pasti ada, tetapi saya yakin dengan usaha dan doa, semuanya bisa diatasi,” kata Surya.
Peluang Bisnis yang Menjanjikan
Keberhasilan Surya Afandi dalam mengembangkan kebun durian premium tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi dirinya, tetapi juga membuka peluang bisnis bagi masyarakat sekitar. Saat ini, kebun duriannya mulai dikenal oleh pembeli dari berbagai daerah, bahkan ada beberapa calon pembeli yang datang langsung untuk melihat kebunnya.
Ia juga berencana mengembangkan usahanya dengan membuka program wisata edukasi di kebunnya. Dalam program ini, pengunjung bisa belajar tentang teknik budidaya durian sekaligus menikmati buah segar langsung dari pohonnya.
“Durian adalah salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Saya ingin menjadikan kebun ini tidak hanya sebagai sumber penghasilan, tetapi juga sebagai tempat belajar bagi mereka yang ingin mencoba budidaya durian,” jelas Surya.
Harapan dan Rencana ke Depan
Ke depan, Surya Afandi memiliki rencana untuk memperluas kebun duriannya. Ia juga bertekad untuk memperkenalkan durian Lamongan ke pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Saya berharap durian Lamongan bisa dikenal seperti durian-durian dari daerah lain. Dengan kerja keras dan inovasi, saya yakin kita bisa bersaing di pasar yang lebih besar,” tutupnya dengan optimis.
Keberhasilan Surya membangun kebun durian premium di dataran rendah menjadi bukti bahwa kreativitas dan ketekunan mampu mengatasi berbagai kendala. Kisah ini sekaligus menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus berinovasi dalam mengelola sumber daya lokal demi meningkatkan kesejahteraan.
