Mahasiswa sebagai Agen Perubahan: Pelantikan Ormawa STIE Al-Anwar Dorong Transformasi Kampus dan Masyarakat

Infolamongan.id – Pelantikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Al-Anwar Mojokerto periode 2024-2025 menjadi tonggak penting dalam menegaskan peran mahasiswa sebagai agen perubahan. Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh sejumlah tokoh kampus, termasuk Dr. Bachtiar J. Helmy, Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, yang memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya peran mahasiswa dalam transformasi sosial.

“Mahasiswa adalah anak kandung Alma Mater yang diharapkan mampu membawa perubahan positif, baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Organisasi mahasiswa seperti BEM adalah wadah penting untuk membangun kepemimpinan, manajemen, dan kemampuan beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis,” ungkap Dr. Bachtiar dalam sambutannya.

Peran Strategis Mahasiswa dalam Transformasi Sosial

Dr. Bachtiar menekankan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam organisasi tidak sekadar menjadi aktivitas tambahan, tetapi merupakan ajang penting untuk melatih tanggung jawab sebagai pemimpin masa depan. “Berorganisasi membantu mahasiswa mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan, termasuk membangun kemampuan mengelola perubahan di masyarakat,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya inovasi dan kreativitas sebagai elemen kunci untuk menghadapi era modern. Dengan mencontoh keberhasilan bangsa Jepang pada periode 70-an hingga 90-an dalam mengatasi tantangan global melalui produktivitas dan efisiensi, Dr. Bachtiar mengingatkan bahwa mahasiswa saat ini harus melampaui capaian tersebut dengan menciptakan solusi baru yang inovatif.

“Sebagai agen perubahan, mahasiswa harus mampu mengintegrasikan inovasi, kreativitas, produktivitas, dan efisiensi dalam setiap program yang mereka jalankan. Kepengurusan baru BEM diharapkan menjadi motor penggerak untuk menciptakan dampak nyata bagi kampus dan masyarakat sekitar,” ujarnya penuh optimisme.

Pentingnya Kepemimpinan dan Kolaborasi

Selain inovasi, Dr. Bachtiar menekankan bahwa mahasiswa harus memulai transformasi dari dalam diri mereka sendiri dengan mengasah kemampuan leading self, seperti pengelolaan emosi, waktu, dan komunikasi. Kemampuan ini menjadi fondasi utama untuk menciptakan pemimpin yang visioner.

“Dalam memimpin organisasi, mahasiswa harus mengedepankan kolaborasi untuk memastikan perubahan yang dihasilkan bersifat inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.

Sebagai organisasi mahasiswa terbesar di STIE Al-Anwar, BEM memiliki peran strategis dalam mendorong visi perubahan yang lebih luas. Keberadaan BEM diharapkan tidak hanya mendukung pengembangan kampus, tetapi juga menjadi jembatan antara mahasiswa dan masyarakat untuk mengimplementasikan nilai-nilai transformasi sosial.

“Mahasiswa STIE Al-Anwar harus bangga dan percaya diri sebagai agen perubahan. Dengan keterampilan organisasi yang matang, mereka dapat membawa perubahan yang signifikan di mana pun mereka berada,” tutup Dr. Bachtiar.

Harapan untuk Kepengurusan Baru

Pelantikan ini menandai awal perjalanan baru bagi BEM STIE Al-Anwar untuk terus mendorong transformasi di berbagai sektor, baik dalam lingkungan kampus maupun masyarakat. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, diharapkan kepengurusan baru ini mampu merealisasikan visi perubahan yang berkelanjutan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *