Kupu-Kupu Kertas 1965: Cinta di Tengah Badai Politik PKI

Infolamongan.id – Pada tahun 1965, Banyuwangi menjadi saksi dari peristiwa bersejarah yang melibatkan cinta dan perbedaan ideologi dalam film yang menggugah hati, “Kupu-Kupu Kertas”. Film ini, yang juga menandai debut aktor Reza Arap, mengisahkan kisah Ikhsan, seorang pemuda dari keluarga Nahdlatul Ulama (NU), yang terlibat dalam cinta terlarang dengan Ning, seorang wanita yang berasal dari keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI).

Awalnya, perbedaan latar belakang keluarga tidak mempengaruhi hubungan Ikhsan dan Ning. Mereka bersama-sama mengatasi batasan-batasan sosial dan politik yang ada di masyarakat. Namun, kehidupan mereka tiba-tiba berubah drastis ketika keluarga Ikhsan menjadi salah satu korban pembantaian yang terjadi di tengah gejolak politik tahun 1965.

Ikhsan, yang kini dihadapkan pada pilihan sulit, harus memilih antara balas dendam atas tragedi yang menimpa keluarganya atau menyelamatkan Ning, wanita yang dicintainya meskipun berasal dari keluarga yang dianggap sebagai musuh. Keseimbangan antara cinta dan tanggung jawab politik menjadi ujian berat bagi Ikhsan.

Film ini tidak hanya menyoroti kisah cinta yang rumit, tetapi juga memberikan gambaran tentang peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia pada tahun 1965. Penggambaran realistis tentang perbedaan ideologi dan konflik politik memberikan kedalaman pada cerita, memaksa penonton untuk merenung tentang nilai-nilai kemanusiaan dan perjuangan di tengah kehancuran.

Selain Reza Arap, Amanda Manopo, dan Chicco Kurniawan, “Kupu-Kupu Kertas” juga menampilkan akting memukau dari Iwa K, Ayu Laksmi, Fajar Nugra, dan Seroja Hafiedz. Sutradara Emil Heradi berhasil menciptakan atmosfer yang mengharukan dan mendalam, menjadikan film ini sebagai perjalanan emosional yang tak terlupakan.

“Kupu-Kupu Kertas” tidak hanya sebuah kisah cinta, tetapi juga cerminan dari perjuangan melawan ketidakadilan dan pengorbanan dalam menghadapi masa sulit. Film ini memberikan pesan bahwa cinta sejati mampu mengatasi segala rintangan, bahkan di tengah situasi paling sulit sekalipun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *