Kodim 0812/Lamongan Perkenalkan Kampung Pandu dan Sistem Pertanian Terpadu (IFS) ke Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jatim

Infolamongan.id – Dandim 0812/Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, S.I.P., M.Han., mendampingi Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, MM, dalam kunjungan lapangan ke Kampung Pandu, Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan. Lokasi tersebut merupakan salah satu contoh implementasi Integrated Farming System (IFS) milik Kodim 0812/Lamongan yang saat ini menjadi perhatian dan apresiasi dari berbagai kalangan.

IFS atau Sistem Pertanian Terpadu merupakan konsep pertanian yang mengintegrasikan berbagai komponen agrikultur, seperti tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perikanan, dalam satu ekosistem berkelanjutan. Sistem ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas pangan, tetapi juga untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat desa.

Dalam kunjungannya, Prof. Dr. Dyah Sawitri, MM menyatakan rasa kagum dan memberikan apresiasi tinggi terhadap sistem pertanian modern yang dikembangkan oleh jajaran TNI AD melalui Kodim 0812/Lamongan.

“Ini merupakan langkah strategis dan luar biasa dari Kodim 0812/Lamongan. Selain berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, sistem ini juga memberikan dampak positif terhadap ekosistem pertanian. Saya berharap wilayah lain dapat meniru dan mengembangkan model seperti ini,” tutur Prof. Dyah dengan penuh semangat.

Kampung Pandu sendiri merupakan proyek inisiatif yang memadukan pemanfaatan lahan dengan prinsip agroekologi, sekaligus melibatkan masyarakat desa sebagai bagian dari proses pertanian terpadu. Lokasi ini dirancang untuk menjadi laboratorium lapangan bagi para petani, penyuluh, dan generasi muda yang ingin belajar sistem pertanian berkelanjutan.

Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, S.I.P., M.Han., dalam sambutannya menyampaikan komitmen Kodim untuk terus berinovasi dan berkontribusi terhadap pembangunan pertanian di wilayah Lamongan.

“IFS adalah jawaban atas tantangan pertanian modern. Kita ingin menunjukkan bahwa TNI tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga hadir dalam menciptakan solusi pertanian yang berdampak langsung kepada masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dandim menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengerahkan Babinsa di seluruh wilayah binaan untuk mendampingi para petani dalam penerapan sistem ini. Pendampingan tersebut diharapkan mampu meningkatkan pemahaman petani terhadap pola tanam ramah lingkungan dan efisien.

Kegiatan ini menjadi bagian dari sinergi TNI dan lembaga pendidikan tinggi dalam mendukung transformasi sektor pertanian. Ke depan, Kodim 0812/Lamongan berharap Kampung Pandu bisa menjadi model percontohan tingkat nasional, sekaligus tempat pelatihan berkelanjutan untuk regenerasi petani yang adaptif dan inovatif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *