Keindahan dan Sejarah Desa Kemantren, Lamongan: Tradisi dan Modernisasi Menyatu

Infolamongan.id – Bagi mereka yang berziarah ke Jawa Timur, menjelajahi deretan makam wali di pantai utara adalah pengalaman spiritual yang tak terlupakan. Sunan Ampel, Syekh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Sunan Giri, Sunan Drajat, hingga Sunan Bonang, adalah beberapa nama yang menjadi fokus ziarah. Makam-makam ini tersebar di tiga kabupaten bertetangga, yaitu Gresik, Lamongan, dan Tuban.

Gambar : makam Syech Maulana Ishaq

Salah satu desa yang memiliki nilai sejarah dan spiritual tinggi adalah Desa Kemantren di kecamatan Paciran, Lamongan. Desa ini menjadi bagian dari perjalanan wali songo, khususnya Syekh Maulana Ishaq. Tradisi ziarah ke makam-makam tersebut masih terjaga hingga saat ini, dengan peziarah yang datang dari berbagai daerah di Pulau Jawa bahkan luar Jawa.

Desa Kemantren menjadi pusat perhatian karena merupakan tempat berdakwahnya Syekh Maulana Ishaq di masa lalu. Ia dikenal sebagai tokoh yang memainkan peran penting dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Blambangan, Banyuwangi. Cerita populer mencatat bahwa Syekh Maulana Ishaq berhasil menyembuhkan putri Raja Blambangan dari penyakit wabah, dan sebagai balasannya, ia diberi kedudukan sebagai penguasa di Blambangan bagian utara.

Namun, konflik muncul ketika Bajul Sengara, patih Raja Blambangan yang iri akan keberhasilan Syekh Maulana Ishaq, berusaha menghalangi dakwahnya. Akibatnya, Syekh Maulana Ishaq memutuskan untuk pindah ke Paciran, tepatnya di Desa Kemantren, untuk terus menyebarkan ajaran Islam. Ini menjadi tonggak bersejarah dalam perkembangan Islam di wilayah tersebut.

Kini, makam Syekh Maulana Ishaq di Desa Kemantren telah menjadi pusat ziarah yang ramai. Rombongan peziarah datang dengan bus-bus besar dari berbagai daerah, menunjukkan pentingnya tradisi ini dalam mempertahankan warisan spiritual dan sejarah.

Selain nilai spiritual, Desa Kemantren juga menyajikan pemandangan alam yang indah. Dikelilingi oleh laut Jawa, desa ini menawarkan keindahan pantai yang memikat. Beberapa bangunan bersejarah, seperti masjid Al Abror yang merupakan peninggalan Syekh Maulana Ishaq, turut memberikan daya tarik tersendiri.

Namun, desa ini tidak hanya mempertahankan tradisi. Belakangan, Kemantren menjadi saksi dari kemajuan ekonomi dan industri di pesisir utara Lamongan. Megaproyek Lamongan Integrated Shorebase di Tanjung Pakis, yang melibatkan perusahaan migas, telah menjadi pusat pengembangan ekonomi di kawasan tersebut. Terlebih lagi, Desa Kemantren dinobatkan sebagai kawasan khusus industri perkapalan di Jawa, menandakan transformasi signifikan dari desa yang dulunya tertinggal menjadi pusat perkembangan ekonomi modern.

Sebagai desa yang menyatukan tradisi dan modernisasi, Kemantren menjadi contoh bagaimana warisan budaya dan sejarah dapat tetap hidup, sementara juga menerapkan inovasi dan kemajuan dalam era yang terus berkembang. Desa ini menjadi destinasi yang menarik bagi mereka yang ingin menjelajahi sejarah spiritual dan merasakan pesona keindahan alam pesisir Jawa Timur.

Lokasi : Jl. Raya Gresik, Kemantren, Kec. Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur 62264

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *