Infolamongan.id – Petani di Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Lamongan, Jawa Timur, berhasil mencatatkan prestasi yang luar biasa dalam menghadapi tantangan iklim ekstrem El Nino. Pada musim tanam kedua tahun 2024 ini, mereka berhasil melakukan panen raya padi dengan produktivitas yang meningkat signifikan. Pencapaian ini disambut dengan penuh kebanggaan oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, yang turut hadir langsung dalam acara panen raya pada hari Selasa, 20 Agustus 2024.
Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Pak Yes ini memberikan apresiasi yang tinggi kepada para petani di Sidokumpul. Menurutnya, keberhasilan panen di tengah kondisi cuaca yang sulit seperti saat ini adalah bukti nyata dari kerja keras dan inovasi yang dilakukan oleh para petani. “Luar biasa petani di Sidokumpul karena berhasil panen dan produktivitasnya meningkat,” ujar Pak Yes dengan nada penuh kebanggaan.
Pak Yes juga menekankan bahwa keberhasilan ini tidak hanya penting bagi masyarakat Sidokumpul, tetapi juga bagi Kabupaten Lamongan secara keseluruhan. Di tengah ancaman El Nino yang diprediksi akan berdampak negatif pada sektor pertanian, keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat dan kerja sama yang baik antara pemerintah dan petani, tantangan tersebut dapat diatasi.
Upaya Bersama: Pengerukan Sungai Dapur Sebagai Kunci Keberhasilan
Keberhasilan panen di Sidokumpul ini tidak terjadi begitu saja. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Dharmasari, Nasikan, menjelaskan bahwa salah satu faktor kunci yang mendukung keberhasilan ini adalah pengerukan Sungai Dapur. Pengerukan sepanjang 2 kilometer ini dilakukan untuk mengurangi sedimentasi yang menghambat aliran air, serta untuk memastikan ketersediaan air bagi lahan pertanian di Sidokumpul.
Nasikan menceritakan bahwa pengerukan Sungai Dapur merupakan hasil dari inisiatif bersama antara Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Lamongan dan para petani setempat. “Yang menjadi kendala petani di Sidokumpul adalah ketersediaan air. Namun, petani ada inisiatif untuk mengeruk Sungai Dapur, yangmana didampingi oleh Dinas PU SDA Kabupaten Lamongan. Sehingga air dari Sungai Dapur bisa masuk ke lahan petani,” jelasnya.
Pengerukan ini sangat penting karena air merupakan salah satu elemen kunci dalam pertanian, terutama di tengah kondisi El Nino yang menyebabkan curah hujan menurun drastis. Dengan pengerukan tersebut, para petani di Sidokumpul berhasil mempertahankan aliran air yang stabil ke sawah-sawah mereka, sehingga tanaman padi dapat tumbuh dengan baik meskipun berada dalam kondisi yang sulit.
Produktivitas Tinggi dan Harga Gabah yang Meningkat
Sejauh ini, sekitar 40 hektar sawah di Sidokumpul telah melakukan panen dengan hasil yang sangat memuaskan. Rata-rata produktivitas padi mencapai 81 ton per hektar, angka yang dianggap sangat tinggi dan melampaui ekspektasi sebelumnya. Panen raya ini diperkirakan akan berlangsung hingga 29 Agustus mendatang, dengan lebih banyak lagi lahan yang siap untuk dipanen.
Tidak hanya produktivitas yang meningkat, petani juga mendapatkan keuntungan lebih dari kenaikan harga gabah kering. Saat ini, harga gabah kering mencapai Rp7.500 per kilogram, yang merupakan peningkatan signifikan dibandingkan harga-harga sebelumnya. Kenaikan harga ini tentu menjadi angin segar bagi para petani yang telah bekerja keras di tengah kondisi cuaca yang menantang.
Dukungan Pemerintah dan Masa Depan Pertanian di Lamongan
Keberhasilan panen raya ini tidak lepas dari peran aktif pemerintah daerah dalam mendukung sektor pertanian di Lamongan. Melalui berbagai program dan inisiatif, seperti pengerukan sungai dan pendampingan teknis, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memajukan sektor pertanian di daerah ini.
Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan, produktivitas padi di Kabupaten Lamongan hingga bulan Agustus 2024 telah mencapai 845.805 ton. Angka ini menunjukkan bahwa Kabupaten Lamongan tetap menjadi salah satu lumbung padi penting di Jawa Timur, bahkan di tengah kondisi cuaca yang kurang menguntungkan.
Keberhasilan di Sidokumpul ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain yang menghadapi tantangan serupa. Dengan inovasi, kerja sama, dan dukungan yang tepat, tantangan seperti El Nino dapat dihadapi dengan baik, dan produktivitas pertanian dapat terus ditingkatkan untuk kesejahteraan masyarakat.