Infolamongan.id – Di sebuah desa bernama Latukan, tersimpan kisah sejarah yang begitu kaya dan penuh makna. Peristiwa bersejarah yang membentuk desa ini terjadi pada abad ke-16, di mana agama Islam mulai menyebar di wilayah tersebut. Kisah ini dimulai dari seorang murid setia Sunan Ampel bernama Lowatu, yang juga merupakan bagian dari keluarga bangsawan Ronggolawe.
Suatu hari, Lowatu mengalami nasib tragis saat dalam perjalanan pulang dari sebuah pertemuan keagamaan. Ia dibunuh oleh sekelompok perampok yang kejam. Kematian Lowatu menyisakan duka mendalam bagi para pengikut Sunan Ampel.Sebagai bentuk penghormatan terakhir, mereka memutuskan untuk membangun sebuah masjid di tempat ditemukannya jenazah Lowatu. Masjid ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi simbol perjuangan melawan kejahatan dan penegakan nilai-nilai kebaikan.
Nama “Latukan” sendiri memiliki asal-usul yang unik. Konon, saat proses pembersihan lahan untuk membangun masjid,api membakar semak belukar dan percikan apinya menyebar ke seluruh area. Percikan api ini dalam bahasa setempat disebut “latu”. Karena itulah, desa tersebut kemudian dikenal dengan nama Latukan.
Sejak saat itu, Desa Latukan berkembang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan Islam. Masjid yang dibangun menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk beribadah dan belajar. Tradisi-tradisi yang ada di desa, seperti peringatan tahunan berdirinya desa dan ritual “besik” (pembersihan sebelum acara penting), menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Latukan.
Letak geografis Desa Latukan yang berada di bekas aliran sungai purba juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan desa. Kondisi geografis ini membentuk karakteristik masyarakat Latukan yang tangguh dan mandiri. Selain itu, struktur sosial masyarakat Latukan juga unik, dengan pembagian menjadi beberapa kelompok dan adanya batas-batas wilayah yang memiliki makna khusus.
Selama berabad-abad, banyak mitos dan cerita rakyat yang berkembang seputar Desa Latukan. Namun, di balik mitos-mitos tersebut, terdapat fakta sejarah yang menarik untuk ditelusuri. Melalui penelitian dan penelusuran sejarah, kita dapat memahami lebih dalam tentang asal-usul dan perkembangan Desa Latukan.
Hingga kini, Desa Latukan tetap menjaga warisan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur. Berbagai situs bersejarah, seperti bekas lokasi pembangunan masjid pertama dan makam para tokoh penting, menjadi saksi bisu perjalanan panjang desa ini. Setiap tahun, masyarakat Latukan merayakan hari jadi desa sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur dan untuk mengingat kembali sejarah panjang desa.
Kisah Desa Latukan adalah sebuah contoh inspiratif tentang bagaimana sebuah komunitas dapat tumbuh dan berkembang dari sebuah peristiwa tragis. Nilai-nilai keagamaan, kebersamaan, dan semangat gotong royong menjadi kekuatan yang mendorong masyarakat Latukan untuk terus maju.
