Infolamongan.id – Dalam era digital yang serba cepat, di mana hampir segala sesuatu dapat dilakukan secara online, keberadaan sebuah desa yang mayoritas warganya menggantungkan hidup pada kerajinan tradisional mungkin terdengar seperti anomali. Namun,di Kabupaten Lamongan, tepatnya di Desa Bulutengger, Kecamatan Sekaran, keajaiban itu terjadi. Desa ini telah lama dikenal sebagai pusat kerajinan letter atau spanduk tulis, sebuah keahlian yang terus bertahan dan berkembang di tengah gempuran teknologi.
Warisan Leluhur yang Tetap Bernilai
Kerajinan letter di Desa Bulutengger bukanlah fenomena baru. Keterampilan membuat spanduk secara manual ini telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dulu, spanduk tulis menjadi media utama untuk menyampaikan berbagai informasi,mulai dari kampanye politik hingga acara hajatan. Meskipun kini telah ada alternatif yang lebih modern seperti printer digital, namun permintaan akan spanduk tulis tetap tinggi.
“Dulu, hampir setiap rumah di sini punya setidaknya satu orang yang bisa bikin spanduk,” ujar Pak Karto, seorang perajin letter senior yang telah menggeluti pekerjaan ini sejak muda. “Sekarang memang sudah banyak yang pakai printer, tapi masih banyak juga yang nyari spanduk tulis karena lebih unik dan berkesan.”
Keunggulan Spanduk Tulis
Apa yang membuat spanduk tulis begitu diminati? Ada beberapa alasan yang mendasari. Pertama, spanduk tulis memiliki nilai seni yang tinggi. Setiap goresan kuas dan ujung spidol adalah hasil karya tangan manusia yang unik dan tidak bisa ditiru oleh mesin. Kedua, spanduk tulis lebih personal. Pelanggan dapat meminta desain khusus sesuai dengan keinginan mereka. Ketiga, spanduk tulis lebih tahan lama. Bahan yang digunakan biasanya lebih tebal dan kuat sehingga spanduk tidak mudah robek atau luntur.
“Kalau pakai printer, desainnya itu-itu aja. Tapi kalau spanduk tulis, kita bisa bikin desain yang lebih kreatif dan sesuai dengan tema acara,” tambah Bu Sri, seorang perajin letter lainnya.
Proses Pembuatan Spanduk Tulis
Proses pembuatan spanduk tulis terbilang sederhana namun membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Pertama, kain spanduk dibentangkan pada sebuah meja kerja. Kemudian, desain yang telah disepakati dengan pelanggan digambar pada kain menggunakan pensil. Setelah itu, garis-garis gambar ditebalkan menggunakan cat atau spidol. Untuk huruf, biasanya menggunakan stensil agar lebih rapi.
Tantangan dan Peluang
Meskipun memiliki banyak keunggulan, perajin letter di Desa Bulutengker juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah persaingan dari produk cetak. Harga spanduk cetak yang lebih murah menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian pelanggan. Selain itu, minimnya inovasi dalam desain juga menjadi kendala.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang yang sangat besar. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya produk lokal dan nilai seni, permintaan akan spanduk tulis diperkirakan akan terus tumbuh.Selain itu, perkembangan teknologi digital juga dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan produk mereka.
Upaya Pelestarian
Untuk menjaga kelestarian kerajinan letter, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat setempat. Salah satunya adalah dengan membentuk kelompok usaha bersama (KUB) perajin letter. KUB ini berfungsi untuk mempermudah akses perajin terhadap bahan baku, pemasaran produk, dan pengembangan keterampilan.
Selain itu, pemerintah desa juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk mengenalkan kerajinan letter kepada generasi muda. Harapannya, generasi muda tertarik untuk meneruskan tradisi keluarga dan mengembangkan kerajinan ini menjadi lebih modern.
Lokasi : Jalan Banis, Germani, Bulutengger, Kec. Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur 62261