Bincang Tak Serius : Gerakan Reflektif Bangkitkan Gairah Seni Budaya Pantura

Infolamongan.id – Sebuah inisiatif menarik lahir dari kesadaran kolektif para pegiat seni dan budaya di kawasan pesisir utara Jawa (Pantura). Bertajuk “Bincang Tak Serius”, kegiatan ini hadir bukan sekadar sebagai forum diskusi, melainkan sebagai ruang refleksi, silaturahmi, sekaligus penggerak semangat baru dalam dunia kesenian dan kebudayaan yang sempat mati suri akibat pandemi COVID-19.

Awalnya, “Bincang Tak Serius” digagas pada bulan Desember 2024 sebagai acara refleksi akhir tahun. Pertemuan tersebut diadakan untuk mengevaluasi perjalanan seni dan budaya di Pantura dalam kurun sepuluh tahun terakhir—dari masa pra-pandemi hingga pasca pandemi. Inspirasi kegiatan ini datang dari geliat seni budaya sebelum pandemi yang begitu hidup dan masif. Di masa itu, berbagai komunitas budaya seperti Rumah Budaya di Lamongan, Sanggar Pasir, serta berbagai kelompok lain rutin menggelar pertunjukan, diskusi, dan acara budaya lainnya. Pantura bahkan sempat dijuluki sebagai salah satu barometer pergerakan budaya di Pulau Jawa.

Namun, pandemi datang membawa dampak yang besar. Aktivitas seni budaya nyaris terhenti total. Banyak komunitas kehilangan daya hidup dan bahkan terancam bubar. Semangat berkesenian yang dulu menyala, berubah menjadi lesu. Masa pasca pandemi pun belum cukup mampu mengembalikan gairah seperti sedia kala. Di tengah situasi inilah, para seniman merasa perlu untuk kembali membangun ruang bersama—tempat di mana ide, semangat, dan strategi kebudayaan bisa dibicarakan dan dirumuskan ulang.

Dari pertemuan sederhana itu, lahirlah forum diskusi “Bincang Tak Serius”. Meski namanya terkesan santai, muatan dan tujuannya justru sangat serius: menghidupkan kembali denyut seni budaya Pantura dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya peran budaya dalam kehidupan sosial.

Berbeda dari forum diskusi biasa, “Bincang Tak Serius” disusun dengan format berkelanjutan selama satu tahun penuh, mulai Januari hingga Desember 2025. Setiap bulan akan digelar satu sesi dengan tema-tema aktual yang telah dikurasi berdasarkan kebutuhan masyarakat serta fenomena sosial budaya yang terjadi di lapangan. Narasumber yang dihadirkan pun berasal dari beragam latar belakang: seniman, budayawan, akademisi, hingga aktivis sosial.

Agenda jangka panjang ini menjadi tantangan tersendiri bagi Rumah Budaya Pantura sebagai penyelenggara. Mereka tidak hanya dituntut untuk konsisten menjalankan acara, tetapi juga harus mampu menjaga kualitas diskusi serta memastikan kebermanfaatan setiap tema yang diangkat.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menciptakan ruang belajar bersama yang terbuka dan inklusif, tempat para pelaku seni bisa berbagi pengetahuan, mengkritisi kebijakan, serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk memajukan kebudayaan lokal. Selain itu, forum ini juga menjadi wadah untuk memperluas jaringan antar komunitas seni, memperkuat kolaborasi, dan memupuk kesadaran publik akan pentingnya seni sebagai instrumen pembangunan masyarakat.

Dalam setiap sesi, “Bincang Tak Serius” tidak hanya berbicara soal estetika dan karya, tetapi juga menyentuh isu-isu sosial seperti aksesibilitas budaya, regenerasi seniman muda, peran kebijakan pemerintah, hingga digitalisasi seni di era modern.

Melalui semangat gotong royong dan kolaborasi lintas komunitas, “Bincang Tak Serius” diharapkan mampu menjadi motor kebangkitan budaya di Pantura. Bukan hanya untuk mengenang masa lalu, tetapi untuk membangun masa depan seni dan budaya yang lebih berdaya, merdeka, dan berakar kuat di tengah masyarakat.

Sebagaimana ditegaskan oleh para penggagasnya, kegiatan ini tidak akan berhenti pada perbincangan, tetapi diharapkan menjadi langkah nyata yang berdampak langsung terhadap perkembangan ekosistem budaya di kawasan pesisir utara Jawa, khususnya di Lamongan dan sekitarnya.

Jadwal Kegitan Bincang Tak Serius 

Tanggal Narasumber Keterangan / Judul Acara
18 Januari 2025 Sjahidul Haq Chotib (Pegiat Semi Lukis)
Corak Pantura dalam Tangkapan dan Kekaryaan Seniman Lukis
15 Februari 2025 Agus Buchori (Pemerhati Budaya)
Perihal Pantura dan Manusia Pesisir dalam Rekaman Arsiparis
15 Maret 2025 Syauqi Sumbawi (Pegiat Sastra Pesantren)
Pesona Sastra Pesisir: Dulu, Kini, dan (Mungkin) Nanti
19 April 2025 Gang Sebelah (Komunitas Seni Tradisi & Modern)
Merawat Komunitas Sosial-Kebudayaan
17 Mei 2025 Johan Khoiruz Zaman (Special Sasiba Lisani)
Mendudukkan Sastra Lisan (Pesisir) sebagai Panduan serta Kawruh bagi Penciptaan Peristiwa Kebudayaan Pantura
14 Juni 2025 Hery Lamong (Penulis Sastra Jawa)
Perihal Pengajaran Bahasa dan Sastra Jawa Kiwari di Lamongan
Juli 2025 (Tak Tercantum Tanggal) Sastranusa (Sastra Nusantar)
Media Daring dan Pengawalan Transisi Kesadaran Warganet
19 Juli 2025 Ali Sudjono (Pegiat Aksara Kuno)
Arti Penting Aksara bagi Bangkit-Runtuhnya Peradaban Manusia
23 Agustus 2025 Dody Yan Masfa (Pegiat Teater)
Ruang Fenomenologis Pantura sebagai Bahan Bakar Kekaryaan
20 September 2025 Lang Khoirudin (Koordinator Pustaka Ilalang)
Membincang Gelintir Teater Sekolah di Pantura Selama Satu Dekade Terakhir, dan Bagaimana Kabar Hari Ini?
18 Oktober 2025 Sastranusa (Media Seni Budaya)
Kabar Hari Ini?
15 November 2025 Zuhdi Amin (Pegiat Teater)
Kabar Hari Ini?
20 Desember 2025 Lukmanul Hakim (Penulis, Ketua Lesbuk Gresik)
Mengulas Perjalanan Berkesenian, Kebudayaan Sepanjang 2025, Meraba Peluang-Tantangan di Tahun Mendatang

LOKASI: WARKOP JOKO CINGKIR TIMUR GERBANG LIS LAMONGAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *